Bisnis.com, SOLO - Rusia diam-diam sudah memberi isyarat terbarunya soal penggunaan nuklir dalam perang melawan Ukraina.
Vladimir Putin belum lama ini mendeklarasikan mobilitas parsial. Itu berarti, Putin akan melakukan "semua cara yang tersedia" untuk menjaga Rusia tetap aman.
Beberapa pakar yakin jika "semua cara" yang dimaksud di sini termasuk penggunaan senjata nuklir yang sampai saat ini masih disimpan rapi oleh Rusia dan Vladimir Putin.
Seorang pakar militer bernama Justin Crump, yang juga CEO konsultan intelijen Sibylline mengatakan jika ada kemungkinan Rusia akan menggunakan nuklir untuk memamerkan teknologinya.
“Saya menduga ada kemungkinan besar dari beberapa jenis uji coba nuklir di Kutub Utara, mungkin menampilkan teknologi baru mereka. Itu bisa saja terjadi pada saat ini sepanjang tahun," katanya.
Dilansir dari The Times, Kremlin sendiri sudah menunjukkan tanda-tanda jika mereka bersiap menggunakan senjata nuklir untuk membuat ancaman baru di Ukraina.
Salah satu isyarat yang dilakukan adalah pemindahan kereta yang diduga sebagai salah satu kendaraan pengankut amunisi nuklir.
Dengan berpindahnya kereta ini, ada kemungkinan jika Rusia memang tengah bersiap untuk memberi kejutan bagi Ukraina dan dunia internasional pada umumnya.
Sejauh ini, ada dua jenis nuklir yang dikabarkan dimiliki oleh militer Rusia. Pertama adalah nuklir strategis dan nuklir taktis.
Nuklir strategis disebut cukup kuat untuk melenyapkan seluruh kota yang berjarak ribuan mil dari medan perang mana pun.
Namun untuk masalah dengan Ukraina, Rusia dan Vladimir Putin diprediksi akan menggunakan nuklir daya rendah alias taktis. Tapi daya ledaknya lebih disebut lebih tinggi dari nuklir yang membumihanguskan Hiroshima dulu.