Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berulang tahun ke-75 pada hari ini, Rabu (28/9/2022).
Menteri berzodiak Libra ini lahir di Simargala, Toba Samosir, Sumatera Utara pada 28 September 1947. Dia merupakan anak pertama dari lima bersaudara.
Ayahnya bernama Bonar Pandjaitan adalah seorang pensiunan tentara yang menjadi sopir bus AKAP dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Beralih ke dunia pendidikan, Luhut menempuh pendidikan sekolah menengah atas di SMA Penabur, Bandung kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) dan kemudian melanjutkan ke Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung.
Luhut merupakan lulusan terbaik Akademi Militer Nasional angkatan 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Langkahnya untuk mengenyam bangku pendidikan tidak berhenti hanya di sana. Luhut juga menempuh pendidikan di National Defense University, Fort McNair, USA dan mengambil gelar Maters of Public Administrastion pada 1991 di George Washington University, Washington, D.C., USA.
Baca Juga
Terakhir, dia juga menempuh pendidikan di National Resilience Institute of the Republic of Indonesia pada 1996.
Luhut pun diketahui memulai perjalanan karier pada 1981, dirinya menjadi pendiri dan Komandan Petama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus dan pada 1989 menjadi asisten operasi (Asops) Kopassus.
Perjalanan kariernya terus berlanjut, pada 1995 Luhut menjadi Komandan KOREM 081/ Dirotsaha Jaya, Madiun yang kemudian menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri, Pussenif TNI-AD dan menjadi Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat, Kodiklat hingga 1999.
Suami dari Devi Simatupang ini pada 1999 juga menjadi Duta Besar RI untuk Singapura selama satu tahun yang dilakukan pada kepemimpinan Presiden B.J. Habibie.
Selanjutnya, pada masa Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Luhut ditarik dari Singapura sebelum masa baktinya berakhir. Gus Dur mempercayakannya sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia walaupun dalam periode yang singkat (2000–2001.
Pada 31 Desember 2014, Luhut dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan Indonesia yang pertama oleh Presiden Joko Widodo.
Pada 12 Agustus 2015, Luhut menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan sebelum dipindahkan lagi menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada 27 Juli 2016.
Pada 2014, dirinya diangkat menjadi Kepala Staf Kepresidenan RI. Kemudian, pada 2015 dia ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI.
Dirinya pun beberapa kali dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjalankan beberapa penugasan. Pria yang dijuluki "Menteri Segala Urusan" ini pada Maret 2020 turut ditunjuk sebagai Menteri Perhubungan Ad Interim menggantikan Budi Karya Sumadi yang tengah menjalani perawatan karena Covid-19.
Luhut juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) yang dibentuk pada 20 Juli 2020 sesuai Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020.
Pada Juni 2021, Jokowi kembali memberikan tugas baru kepada Luhut yaitu menjadi koordinator pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat Jawa-Bali, yang selanjutnya menjadi PPKM Jawa-Bali.
Tugas yang diemban Luhut bertambah lagi setelah Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60/2021 tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional. Melalui beleid tersebut, Luhut mendapat mandat sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Penyelamatan Danau Prioritas Nasional.
Tidak hanya itu, Luhut resmi ditunjuk sebagai Ketua Tim Gernas BBI. Penunjukan Luhut sebagai Ketua Tim Gernas BBI ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2021 Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Untuk diketahui, BBI merupakan gerakan untuk memperkuat branding produk-produk UMKM di dalam negeri dan memperluas akses pasar melalui penjualan digital.
Sejumlah penghargaan pernah diterima oleh Luhut di antaranya pada 2016 dia mendapatkan penghargaan sebagai Pembina olahraga terbaik nasional dari Komite Olaharaga Indonesia.
Selanjutnya, pada 2011, dia mendapatkan penghargaan Ernst Young Entrepreneur of the Year untuk kontribusi pada Pengembangan Sosial.