Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima penghargaan bergengsi Global Citizen Award oleh lembaga think tank Amerika Serikat, Atlantic Council.
Dilansir dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada Selasa (20/9/2022) Jokowi mengatakan penghargaan tersebut didedikasikan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Jokowi memperoleh penganugerahan atas kepemimpinannya sebagai Presidensi G20, karena sudah menjembatani dampak perang di Ukraina dan dukungan luas untuk memajukan pemenuhan hak asasi manusia, demokrasi dan arsitektur kesehatan global yang lebih baik.
Dalam kesempatan yang sama, Executive Chairman WEF Klaus Schwab mengapresiasi pencapaian Jokowi karena dinilai mampi memimpin rakyat Indonesia sekaligus pemimpin yang memiliki visi global, mempromosikan perdamaian dan kemakmuran dunia.
"Merupakan suatu kehormatan bagi saya dapat memperkenalkan Presiden Joko Widodo. Memulai karirnya sebagai pelaku bisnis, lalu menjadi walikota Surakata, Presiden Joko Widodo memasuki ranah politik untuk melayani rakyatnya, bekerja bersama rakyatnya" jelas Klaus Schwab.
Adapun penerimaan penghargaan untuk Presiden Jokowi tersebut diwakili oleh Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) RI Retno Marsudi.
Baca Juga
"Presiden Joko Widodo adalah perwujudan dari semangat yang Indonesia ingin proyeksikan kepada dunia, yaitu paradigma kolaborasi, pembangun jembatan (bridge-builder) dan menjadi bagian dari solusi" kata Retno.
Seperti diketahui, penganugerahan Global Citizen Award adalah acara tahunan yang diselenggarakan Atlantic Council di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York. Penghargaan diberikan bagi tokoh yang dipandang memberikan kontribusi nyata bagi dunia.
Sebelumnya, sejumlah tokoh yang pernah mendapatkan penghargaan tersebut, yakni Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Selain Jokowi, penghargaan yang sama juga dianugrahkan kepada Presiden Finlandia Sauli Niinistö, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson, CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai, serta aktor dan UNESCO Special Envoy for Peace and Reconciliation Forest Whittaker.