Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menyayangkan aksi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) banyak mengklaim pembangunan masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, dengan menyebut pemerintahan tinggal gunting pita merupakan tindakan yang kurang baik dalam membangun suasana politik, sehingga dirinya menilai tidak perlu ada aksi saling membandingkan dalam pembangunan infrastruktur.
“Semua pekerjaan infrastruktur yang dilakukan atau diresmikan Presiden [Jokowi] ada datanya dan itu bisa diperbandingkan, supaya ini jelas, clear. Jadi, tidak perlu membanding-bandingkan seperti itu,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (19/9/2022).
Lebih lanjut, Moeldoko menegaskan, bahwa dalam waktu segera KSP akan merilis data-data proses pembangunan infrastruktur selama kepemimpinan presiden ke-7 tersebut.
“Jadi, sekali lagi kenapa harus membandingkan, nanti biar KSP yang akan merilis data-data [pembangunan infrastruktur] tersebut,” katanya.
Menurut catatan Bisnis, AHY mengatakan selama ini banyak lawan politik yang mengatakan masa pemerintahan SBY tak ada pembangunan infrastruktur. Dia menampik hal tersebut, sebab banyak proyek pembangunan yang sering tak dipublikasikan dan belum selesai secara menyeluruh.
Baca Juga
Ketika proyek pembangunan tersebut hampir selesai, masa pemerintahan SBY berakhir. Akibatnya, ungkap AHY, pemerintahan selanjutnya tinggal mengklaim hasil pembangunan masa pemerintah SBY yang hampir selesai.
"Direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan anggarannya, dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal dan sudah 70 persen, bahkan tinggal 90 persen, tinggal gunting pita," jelas AHY dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat 2022 di Jakarta Convention Center, Kamis (15/9/2022).
Dia mengatakan, Partai Demokrat, yang saat itu memimpin pemerintahan, tak perlu apresiasi dari para suksesornya. Meski begitu, AHY menyayangkan jika mereka mengklaim kerja pemerintah SBY.
Sebaliknya, AHY mengatakan seharusnya pemerintah penerus SBY berterima kasih kepada kerja yang telah dilakukan mantan Ketum Demokrat tersebut.
"Kenapa sih kita tidak kemudian mengatakan, 'Terima kasih telah diletakan landasan, telah dibangun 70 persen, 80 persen, sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita, terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu," ujarnya.