Bisnis.com, JAKARTA – Political Statistics (Polstat) merilis hasil survei terbaru yang menunjukkan elektabilitas Puan Maharani, Airlangga Hartarto, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meningkat pesat sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Survei Polstat diselenggaran pada 1 hingga 10 September 2022 dengan jumlah sampel 1.200 responden. Sampel tersebar di 34 provinsi dengan teknik pemilihan menggunakan multistage random sampling.
Saat dilakukan simulasi Pilpres 2024 yang hanya diikuti oleh tokoh sentral partai-partai besar seperti PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ternyata elektabilitas Puan, Airlangga, dan AHY meningkat pesat.
“Pada simulasi yang terdiri dari 10 tokoh yang namanya rajin muncul di papan survei, elektabilitas para tokoh sentral partai, khususnya Puan Maharani [PDIP], Airlangga Hartarto [Golkar], dan AHY [Demokrat] belum cukup signifikan. Namun. ketika dibuat simulasi Pilpres 2024 hanya diikuti para tokoh sentral partai, elektabilitas mereka menguat cukup drastis,” ujar Peneliti Senior Polstat Zaki Darmawan dalam rilis tertulis, dikutip Sabtu (17/9/2022).
Zaki menilai, para pemilih PDIP, Golkar, maupun Demokrat khawatirkan apabila tokoh sentral partainya tidak maju sebagai capres, suara partai mereka dapat merosotnya di pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Dia mencontohkan, pada Pilpres 2014 ketika tokoh sentral Golkar, Jusuf Kalla, maju sebagai calon wakil presiden (cawapres), partai berlogo beringin tersebut mampu meraih suara 14,75 persen di Pileg 2014. Namun, pada Pilpres 2019, ketika tak ada tokoh sentral Golkar yang maju sebagai capres ataupun cawapres, angka pemilih Golkar menurun menjadi 12,57 persen di Pileg 20219.
“Di lain pihak, Partai Gerindra yang selalu mengajukan tokohnya dalam Pilpres 2009, 2014, dan 2019 terus mengalami kenaikan suara yang cukup signifikan,” jelas Zaki.
Berikut tingkat elektabilitas jika Pilpres 2024 hanya diikuti tokoh sentral partai, sesuai survei terbaru Polstat:
- Prabowo Subianto (Gerindra), 34,2 persen
- Puan Maharani (PDIP), 20,5 persen
- Airlangga Hartarto (Golkar), 17,3 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat), 15,9 persen
- Surya Paloh (NasDem), 2,5 persen
- Ahmad Saikhu (PKS), 2,1 persen
- Muhaimin Iskandar (PKB) 1,9 persen
- Zulkifli Hasan (PAN), 0,8 persen
- Suharso Monoarfa (PKB), 0,2 persen
- Belum memilih, 4,6 persen