Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai demokrasi di era pemerintahan Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjalan lebih baik dibandingkan Jokowi.
Berdasarkan hasil riset gabungan LP3ES dengan University of Amsterdam pada 2021, kata AHY, pasukan siber bayaran atau buzzer kerap digunakan untuk menyerang oposisi pemerintahan secara sistematis dan masif.
"Tidak hanya kepada Demokrat, buzzer pun menyerang masyarakat yang bersuara lantang mengkritik pemerintahnya," jelas AHY saat menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Conversation Center, Jumat (16/9/2022).
Dia juga mengutip jajak pendapat lembaga survei Indikator Politik pada Februari 2022, yang menunjukkan 62,9 persen masyarakat takut untuk menyampaikan pendapat. Menurutnya, itu menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia sedang tak baik-baik saja.
"Demokrasi menghendaki adanya kepercayaan. Demokrasi tidak berjalan, jika orang yang berbeda pendapat, dianggap sebagai musuh," imbuhnya.
AHY menambahkan, pemerintah saat ini harusnya bisa mencontoh demokrasi dan pilpres di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga
"Kita bisa mencontoh Pilpres dan demokrasi yang indah di era Presiden Megawati dan Presiden SBY dulu," tandasnya.