Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim AHY: Rakyat Rindu SBY dan Demokrat!

AHY mengklaim masyarakat rindu dengan sosok SBY dan kepemimpinan Partai Demokrat.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Kamis (23/6/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Kamis (23/6/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengklaim bahwa masyarakat Indonesia rindu masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, banyak masyarakat yang membandingkan masa pemerintahan yang dulu dan sekarang. Mereka, lanjutnya, ingin perubahan dan perbaikan.

"Intinya apa? Rakyat merindukan siapa? SBY! Dengan kepimpinan dari partai? Demokrat!" ujarnya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat 2022 di Jakarta Convention Center, Kamis (15/9/2022).

Dia melanjutkan, yang paling dirindukan masyarakat dari masa pemerintahan SBY adalah pertumbuhan perekonomian. Selama sepuluh tahun, klaim AHY, pemerintah SBY menumbuhkan perekonomian sekitar 6 hingga 7 persen.

"Alhamdulilah. Ini yang rakyat rindukan. Ekonomi," ucapnya.

Tak sampai situ, AHY juga mengklaim pendapat perkapita Indonesia selama pemerintahan SBY meningkat tiga setengah kali lipat. Lalu, 8,6 juta orang keluar dari angka kemiskinan.

10 juta orang, lanjutnya, juga keluar dari pengangguran. Selain itu, jelasnya, rasio hutang pemerintah pada PDB menurun 55 persen, sedangkan kini meningkat lagi.

Di sisi lain, AHY mengaku masih ada kekurangan pada masa pemerintahan SBY. Meski begitu, dia merasa lawan politiknya sering menggunakan kekuatan tersebut untuk menampik semua kemajuan pemerintah SBY.

"Ada kekurangannya? Ada, tapi seolah-oleh jangan dinegasikan. Demokrat harus mengingatkan ini kepada masyarakat kita," jelasnya.

Terkait semua data yang dia lemparkan, AHY menegaskan semuanya diambil dari sumber yang kredibel. Data tersebut, menurutnya, bukan data politis.

"Bisa diaudit bersama-sama," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper