Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Kembali Gelar Demo pada 4 Oktober 2022

Partai Buruh akan melaksanakan demonstrasi pada 4 Oktober 2022 sebagai aksi tolak kenaikan harga BBM.
Massa yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) semakin ramai di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat Senin (12/9/2022). Mereka demo menolak kenaikan harga BBM. JIBI/Bisnis-Pernita Hestin Untari
Massa yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) semakin ramai di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat Senin (12/9/2022). Mereka demo menolak kenaikan harga BBM. JIBI/Bisnis-Pernita Hestin Untari

Bisnis.com, JAKARTA — Partai Buruh akan kembali menggelar aksi demonstrasi di 34 provinsi di Indonesia pada 4 Oktober 2022 mendatang untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

“Aksi akan dilakukan di tingkat nasional pada 4 Oktober 2022. Puluhan ribu buruh, petani, nelayan, guru honorer, pekerja informal, dan lain sebagainya, akan mengikuti aksi di 34 provinsi,” terang Presiden Partai Buruh Said Iqbal dikutip dikutip dari kanal YouTube Bicaralah Buruh, Minggu (18/9/2022).

Untuk wilayah Jabodetabek, Said menyebutkan bahwa pihaknya akan memusatkan aksi di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat. Adapun aksi yang berpusat di tengah kota Jakarta ini diprediksikan akan diikuti oleh 5.000 hingga 7.000 buruh.

Dalam penyelenggaraan aksi nasional kali ini, Iqbal menyampaikan bahwa Partai Buruh akan bergabung dengan 4 konfederasi buruh terbesar di Indonesia, yakni Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Organisasi Rakyat Indonesia (ORI),  Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), dan sejumlah organisasi kerakyatan lainnya.

Sementara itu, terkait tuntutan yang akan digaungkan oleh aliansi buruh pada 4 Oktober 2022, Said menyebutkan pihaknya akan kembali menyampaikan 3 tuntutan yang sama, yakni menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, dan meminta kenaikan sebesar 13 persen untuk upah minimum di tahun 2023.

Menurut Said, turunnya harga minyak dunia seharusnya dapat menggerakan pemerintah, terutama Presiden Joko Widodo untuk kembali menurunkan harga BBM bersubsidi di Indonesia. Dia menilai, tidak ada alasan pemerintah untuk terus mempertahankan kenaikan harga BBM.

“Dengan turunnya harga minyak dunia menuju level 80-an dollar per barel, tidak ada alasan tetap mempertahankan kenaikan harga BBM. Sebarusnya Presiden RI Bapak Jokowi bisa menurunkan kembali harga BBM seperti semula,” terang Said.

Lebih lanjut, Said menekankan bahwa Partai Buruh bersama 60 federasi serikat buruh tingkat nasional bahkan telah merencanakan aksi mogok kerja pada akhir November atau awal Desember 2022.

Aksi ini akan dilakukan jika pemerintah masih enggan menanggapi tiga tuntutan yang disampaikan oleh aliansi buruh pada 4 Oktober mendatang. Aksi mogok kerja tersebut, kata Said, setidaknya akan diikuti oleh 3 hingga 5 juta buruh yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Bilamana aksi 4 Oktober tidak digubris, bisa dipastikan pada akhir November atau awal Desember 2022, Partai Buruh bersama 60 federasi tingkat nasional akan menggelar mogok kerja nasional dan stop produksi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper