Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Hanya RI, Jerman Siapkan Subsidi US$65 Miliar Atasi Krisis Gas Rusia

Jerman menyiapkan subsidi US$65 Miliar menyusul gangguan pasokan gas Rusia ke Eropa akibat perang di Ukraina.
Kanselir Jerman Olaf Scholz/ Bloomberg
Kanselir Jerman Olaf Scholz/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Jerman mengumumkan program bantuan sosial senilai US$65 miliar guna mengatasi kenaikan harga bahan bakar.

Keputusan itu ditempuh setelah beberapa negara Eropa memberlakukan program darurat menyusul gangguan pasokan gas Rusia ke Eropa akibat perang di Ukraina.

Program itu diperuntukan bagi warga biasa dan sektor usaha dalam menghadapi musim dingin yang panjang.

Kanselir Jerman Olaf Scholz kemarin mengumumkan serangkaian tindakan sehubungan dengan ekspektasi bahwa biaya energi akan melonjak dalam beberapa bulan mendatang.

Harga energi meroket karena Eropa berusaha untuk melepaskan diri dari energi Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina pada akhir Februari.

Dua hari lalu, Moskow menutup pipa utama yang memasok gas ke Eropa tanpa batas waktu. Kondisi itu memaksa negara-negara seperti Jerman untuk mencari pasokan energi alternatif di tempat lain.

Scholz mengatakan pemerintahnya telah merencanakan penghentian total pengiriman gas pada bulan Desember tetapi dia berjanji bahwa negaranya akan berhasil melewati musim dingin.

“Rusia bukan lagi mitra energi yang dapat diandalkan,” kata Scholz dalam konferensi pers di Berlin seperti dikutip oleh Aljazeera.com, dikutip Selasa (6/9/2022).

Pemimpin Jerman itu mengatakan paket bantuan tersebut ditujukan untuk melindungi pelanggan dan bisnis dari melonjaknya inflasi dengan langkah-langkah termasuk kenaikan tunjangan dan subsidi transportasi umum.

Pekerja yang membayar pajak penghasilan akan menerima tunjangan harga energi satu kali sebesar US$300, sementara keluarga akan menerima bonus satu kali sebesar US$100 per anak dan berlipat ganda bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

Selama beberapa tahun ke depan, sekitar US$12 miliar hingga US$13 miliar akan dialokasikan setiap tahun untuk mensubsidi renovasi gedung-gedung tua.

Akan tetapi, rumah tangga Jerman harus membayar hampir US$500 lebih setahun untuk gas.

Dalam pidato video hariannya pada Sabtu malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada Eropa untuk menghadapi musim dingin yang sulit setelah Moskow menutup pipa Nord Stream 1.

"Rusia sedang mempersiapkan pukulan energi yang menentukan pada semua orang Eropa untuk musim dingin ini," katanya.

Pekan lalu Moskow mengatakan akan menutup jalur pipa Nord Stream 1, saluran gas utamanya ke Jerman, dan negara-negara G7 mengumumkan pembatasan harga yang direncanakan untuk ekspor minyak Rusia.

Kremlin mengatakan akan berhenti menjual minyak ke negara mana pun yang menerapkan pembatasan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper