Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharani menyampaikan bahwa dari rencana 20,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM), saat ini bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) yang siap disalurkan oleh PT. Pos Indonesia mencapai 18.486.756 KPM.
“Sisanya sedang dilakukan proses cleansing karena seperti diketahui, misalnya kami [Pemerintah] mengumumkan [BBM naik] hari ini, jam ini, 1 jam, atau beberapa menit kemudian ada [potensi penerima] yang meninggal. Jadi, kami perlu mendata lagi masih ada 313.244 Keluarga KPM [dalam proses cleansing],” katanya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).
Lebih lanjut, Risma menjabarkan bahwa BLT BBM akan diberikan sebanyak 4 kali dengan nominal Rp150.000, tetapi pemerintah akan memberikan dalam 2 tahap.
“Jadi, per tahapnya Rp300.000. Kami berikan per September ini dan pada awal Desember kami berikan yang kedua,” ujarnya.
Risma melanjutkan, dalam perjalanan BLT BBM apabila ada kendala, maka untuk mengantisipasi itu, warga bisa mengusulkan kepada Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Aplikasi Cek Bansos yang telah mengembangkan menu baru bernama Usul Sanggah.
“Ada namanya usul sanggah jadi warga bisa mengusulkan dirinya sendiri ke dalam program itu dan kami akan cek di lapangan antara daerah dengan pendamping kami. Kami punya pendamping 70.000 di seluruh Indonesia. Karena harus kami klarifikasi sebab kadang katanya tidak menerima, tetapi setelah di cek sudah menerima,” tuturnya.
Baca Juga
Selain itu, dia melanjutkan kementeriannya juga telah meluncurkan Telepon Sahabat Adiksi 24 Jam di Call Center (021) 171 untuk melayani keluhan masyarakat apabila belum menerima bantuan sosial (bansos).
“Kemudian, untuk mengatasi warga yang tidak mampu mengakses misalkan, dia kondisi fisiknya sakit atau tempatnya di pegunungan. Kami sudah sepakat dengan PT. Pos Indonesia untuk bekerja sama dengan suku-suku, kepala adat, pemerintah daerah, dan tokoh agama untuk membagi salur langsung ke sana,” katanya.
Tidak hanya itu, dia mengatakan bagi warga sakit, lanjut usia (lansia), dan tidak dapat datang ke Kantor PT. Pos Indonesia maka pihak perseroan dipastikan akan mengantar ke warga tersebut.
“Itu sudah perjanjiannya. Jadi, nanti tinggal mengecek saja tinggal telfon saja ke call center. Maka akan ditindak lanjuti untuk dikirimi bansos,” ujar Risma.