Bisnis.com, JAKARTA - Jika kamu mempelajari sejarah Kota Jakarta di masa lampau, kamu pasti paham kota ini adalah pusat bertemunya berbagai budaya. Karena itu, telah terjadi akulturasi budaya di Jakarta, yang salah satunya dapat dilihat dari alat musik Betawi.
Berbagai alat musik Jakarta ini memiliki unsur budaya lain seperti Arab, China, Sunda, India dan berbagai suku lainnya. Keberagaman alat musik Betawi ini terbilang unik. Bahkan tidak jarang alat-alat musik tersebut memiliki kemiripan dengan alat musik daerah lainnya.
Membahas soal budaya Betawi pasti kita akan menjurus pada kearifan lokal masyarakatnya. Selain makanan yang khas nyatanya masyarakat Betawi masih melestarikan beberapa pertunjukan tradisional. Sebut saja seperti ondel-ondel, pertunjukan lenong, dan masih banyak lagi. Dan uniknya, para sesepuh atau senior kesenian ini
Berikut ini beberapa alat musik Betawi yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Gambang Kromong
Secara umum, gambang kromong merupakan sebuah orkes khas Betawi yang memanfaatkan beberapa alat musik tradisional. Dan uniknya lagi pertunjukan ini memiliki nama lain yaitu Tradisi Cina Benteng.
Nama Tradisi Cina Benteng diambil karena gambang kromong merupakan bukti perpaduan selaras etnis Pribumi dan Tionghoa. Selain menyuguhkan orkes musik tradisionalnya, nyatanya gambang kromong juga bisa menjadi saksi sejarah yang perlu diingat. Meskipun perkembangan zaman dulu sudah menuju ke masa modern, pertunjukan tradisional serta alat musiknya masih digunakan hingga sekarang dalam acara musik tertentu.
2. Kecrek
Kecrek atau pan umumnya terbuat dari 2-4 lempengan logam tipis seperti besi, kuningan dan perunggu. Mereka disusun diatas sebuah papan kayu dan alat ini memiliki fungsi sebagai pengatur irama juga. Cara memainkan alat musik Betawi ini cukup mudah, yaitu dipukul menggunakan palu khusus atau tongkat kayu pendek yang menghasilkan bunyi crek-crek-crek yang khas.
Baca Juga
3. Gong dan Kempul
Gong dan kempul adalah alat musik Jakarta yang dibuat dari kuningan atau perunggu dengan bentuk lingkaran yang bagian tengahnya menonjol. Gong memiliki ukuran sekitar 85 cm dan berfungsi sebagai penentu irama dasar. Sementara itu, kempul hanya berukuran sekitar 45 cm atau setengahnya dan berfungsi sebagai pembatas ritme melodi. Karena keduanya sangat besar,maka biasanya mereka akan digantung saat dimainkan. Cara memainkan alat musik ini sangat mudah, yakni hanya dipukul saja.
4. Marawis
Marawis memiliki bentuk seperti rebana, namun terdapat perbedaan pada bentuknya. Marawis memiliki bentuk yang lebih gempal dibandingkan dengan rebana yang memiliki bentuk lebih pipih.
Seperti halnya rebana, marawis memiliki unsur keagamaan yang kental karena sering kali digunakan sebagai pengiring acara keagamaan dan lirik lagu yang dibawakan merupakan pujian dan kecintaan pada Sang Pencipta.
5. Tanjidor
Nama tanjidor sendiri berasal dari nama kelompok sisa-sisa musik tangsi (asrama militer milik Jepang) yang dimainkan oleh masyarakat Betawi. Tanjidor dimainkan dalam musik jalanan tradisional atau lebih dikenal dengan nama pesta Cap Go Meh di kalangan Cina Betawi dan dimainkan dalam acara-acara adat masyarakat seperti mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah.
Namun pada zaman dahulu, para pemain tanjidor memainkan kesenian ini pada saat panen tiba dan menggantungkan alat-alat mereka pada saat musim bercocok tanam. Grup tanjidor pada umumnya terdiri dari 7-10 orang yang memainkan lagu diatonic maupun lagu-lagu yang bertangga nada pelog bahkan slendro.
6. Keroncong Tugu
Keroncong tugu adalah sebuah sebutan bagi orkes atau kelompok musik yang dihasilkan dari perpaduan budaya antara Betawi dan portugis. Alat musik ini memiliki sejarah yang cukup Panjang dan unik. Nama keroncong tugu sendiri berasal dari nama alat musik Cavaquinho semacam gitar kecil menyerupai ukulele yang dibuat oleh orang-orang Portugis dengan Belanda ke Kampung Tugu.
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat Portugis menyebut gitar tersebut dengan nama machina dan terbuat dari kayu yang ada di sekitar kampung Tugu. Machina tersebut berbunyi crang crong maka tersebutlah nama keroncong yang berasal dari daerah Tugu.
7. Sukong
Sukong merupakan alat musik tradisional Betawi yang menyerupai alat musik rebab yang berasal dari Arab. Terdapat perbedaan utama yaitu pada bentuk yang lebih kecil dan memiliki dua dawai atau senar dibandingkan dengan rebab yang menggunakan satu buah dawai.
Sukong terbuat dari kayu sebagai tempat membentangkan dawai and batok kelapa sebagai tempat resonansi suara. Sukong dimainkan dengan cara digesek menggunakan alat khusus yang berbentuk busur yang terbuat dari pohon yang elastis. Rambut yang digunakan untuk menggesek dawai terbuat dari rambut ekor kuda jantan yang berwarna putih keemasan.
Itulah beberapa penjelasan tentang alat musik Betawi yang cukup beragam.