Bisnis.com, JAKARTA - Alat musik tiup merupakan alat musik yang bunyi nya berasal dari getaran udara. Istilah lainnya adalah aerophone. Getaran udara yang dihasilkan alat musik tiup biasanya dengan dua cara. Pertama adalah getaran udara terjadi dalam instrumen seperti seruling, clarinet, aboe dan terompet. Kedua adalah alat musik tiup yang menghasilkan udara yang bergetar tetapi tidak terkandung di dalam instrumen itu sendiri, seperti akordeon dan harmonica.
Ketika orchestra muncul pada abad ke-17 dan ke-18, diputuskan bahwa alat musik tiup juga dikategorikan menurut bahan pembuatannya, yakni alat musik tiup kayu dan alat musik tiup yang terbuat dari kuningan. alat musik ini adalah salah satu dari empat kelas utama instrumen dalam skeman klasifikasi instrumen musik Hornbostel-Sachs asli. Tiga lainnya adalah idiophone, membranophone dan chordophone.
Berikut ini adalah contoh alat musik tiup yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Saluang
Saluang merupakan alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang. Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk membuat saluang ini berasal dari talang jemuran kain atau talang hanyut yang ditemukan di sungai. Minangkabau memiliki banyak alat musik tiuo tradisional, seperti pupuik batang padi, sarunai, pupuik tanduak, rabab, aguang, gandang dan masih banyak yang lainnya.
2. Seruling
Alat musik yang satu ini sudah sangat popular di masyarakat, tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Seruling merupakan yang tertua dari semua instrumen yang menghasilkan suara bernada dan pada awalnya terbuat dari kayu, batu, tanah liat atau buluh berlubang seperti bambu.
Cara memainkan seruling ini adalah dengan memegangnya ke samping dengan kedua tangan dan meniup melalui lubang di corong, seperti meniup di bagian atas botol. Jari-jari membuka dan menutup kunci untuk mengubah nada. Pada sulit tradisional, umur dan kekerasan bambu pembuatnya sangat mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan.
3. Foy Doa
Foy doa merupakan alat musik tiup tradisional asal Flores, Nusa Tenggara Timur. Berbeda dengan alat musik tiup lainnya yang bersifat tunggal, foy doa terbentuk dari dua batang bambu berukuran kecil dengan 4 lubang di setiap badan suling.
Foy doa biasanya dimainkan saat mengiringi permainan rakyat tradisional. Nada yang dihasilkan dari foy doa biasanya bersifat tunggal atau ganda. Peniup bisa memainkan satu suling saja atau dua suling sekaligus dalam foy doa.
4. Piccolo
Seruling versi yang lebih pendek disebut dengan piccolo, yang berarti kecil dalam Bahasa Italia. Dengan ukuran setengah dari seruling standar, piccolos memainkan nada tertinggi dari semua alat musik tiup kayu.
Dalam orchestra salah satu pemain suling juga akan memainkan piccolo jika instrument itu diperlukan. Suara pipa tinggi dari piccolo itu juga terdengar di korps drum tradisional dan musik marching band.
5. Oboe
Oboe merupakan silinder hitam sepanjang 60 cm dengan kunci logam yang menutupi lubangnya. Corongnya menggunakan buluh ganda, yang bergetar saat kamu tiup. Getaran buluh ini membuat udara di dalam obo bergerak, dan dengan demikian menciptakan suara.
Untuk memainkannya, pegang obo dengan tegak, tiup melalui buluh ganda di mulut, dan gunakan kedua tangan untuk menekan tombol untuk membuka dan menutup lubang dan mengubah nada. Biasanya ada 3 hingga 4 obo dalam sebuah orchestra dan mereka menghasilkan berbagai nada, dari suara tinggi hingga nada lembut nan hangat.
6. Saxophone
Nama saxofon ini berasal dari nama penemunya yaitu Adolphe Sax. Suara yang dihasilkan dari alat musik tiup ini tergolong keras karena sama halnya dengan terompet, alat ini terbuat dari logam. Karena ukurannya yang cukup besar, alat musik ini memiliki jangkauan suara yang juga lebih besar. Pada zaman dulu, saxofon digunakan pada orchestra. Namun saat ini sudah banyak saxofon yang dimainkan untuk iringan lagu popular.
Itulah alat musik tiup yang wajib anda ketahui, semoga bisa bermanfaat dan jadi referensi anda.