Bisnis.com, JAKARTA — "Tanya dia [Fadel Muhammad] saja. Untuk apa saya bikin [keramaian], kurang kerjaan saja."
Nada bicara La Nyalla Mattalitti meninggi saat disinggung soal hubungannya dengan Fadel Muhammad. La Nyalla dan Fadel adalah elite di Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Dia menjabat sebagai ketua. Sedangkan Fadel adalah Wakil Ketua DPD.
Namun hubungan antara kedua tokoh ini renggang belakangan ini. Fadel dicopot dari jabatannya dalam rapat yang dipimpin oleh La Nyalla. Politikus senior Golkar itu dituding kurang perhatian terhadap anggota DPD.
Sebaliknya pihak Fadel justru menuduh La Nyalla sebagai dalang pencopotannya dari kursi pimpinan DPD. Dia bahkan mengancam akan menggugat ke pengadilan kalau surat pencopotannya sudah keluar.
"Setelah SK (Surat Ketetapan) keluar saya akan lapor ke PTUN," kata Fadel ditemui Bisnis pekan lalu.
Pencopotan Fadel terjadi dalam rapat paripurna DPD pada Kamis (18/8/2022) lalu. Saat itu, anggota DPD melakukan jajak pendapat untuk mencari pengganti Fadel Muhammad sebagai wakil ketua MPR dari unsur DPD. Tamsil Linrung terpilih sebagai pengganti Fadel.
Baca Juga
Rapat paripurna pencopotan Fadel merupakan rangkaian konflik di internal DPD. Pada Senin (15/8/2022) atau tiga hari sebelum rapat berlangsung, 102 anggota DPD telah menandatangani pernyataan mosi tidak percaya kepada Fadel.
Fadel tak terkejut dengan hasil rapat paripurna karena sudah mendengar rumor pencopotan dirinya sejak akhir Juli lalu. Bekas Gubernur Gorontalo itu mengungkap bahwa pencopotan dirinya tidak lepas dari manuver Ketua DPD, La Nyalla Mattalitti.
Akar konflik antara dua elite politik itu bermula dari keinginan La Nyalla untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. La Nyalla mulai menggalang dukungan ke DPD, termasuk MPR.
Fadel tidak setuju dengan niatan La Nyalla. Apalagi, versi Fadel, La Nyalla ingin membuat kegaduhan supaya diperhatikan publik. Isu yang beredar, La Nyalla akan walk out saat sidang tahunan MPR dan penyampaian pidato kenegaraan Presiden Jokowi 16 Agustus lalu.
Niat La Nyalla juga sempat diutarakan kepada Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Hanya saja, menurut penuturan Fadel, Bamsoet merespons negatif keinginan La Nyalla. Fadel sendiri mengakui dalam pertemuan itu berbeda pandangan dengan La Nyalla.
"Saya katakan saya berbeda pandangan dengan [La Nyalla]," imbuhnya.
Respons Fadel ternyata membuat La Nyalla berang. Usai bertemu dengan Bambang Soesatyo, La Nyalla datang ke ruangan Fadel sekitar pukul 17.00 WIB pada tanggal 15 Agustus 2022. "Dia mengajak saya keluar ruangan untuk semacam berantem dan berkelahi," jelasnya.
Peristiwa pada tanggal 15 Agustus 2022 sore itu memuncak usai peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2022. Sehari setelah peringatan tersebut, La Nyalla menggelar rapat paripurna. Salah satu substansinya memberhentikan Fadel Muhammad dari jabatan Wakil Ketua DPD.
Fadel tidak tinggal diam. Usai diberhentikan dia mengadu ke Bareskrim. Ada tiga poin utama yang dia adukan. Pertama, pencemaran nama baik. Kedua, kesewenang-wenangan Ketua DPD. Ketiga, La Nyalla telah menyalahgunakan DPD untuk kepentingan pribadi.
"Intinya dia merasa saya tidak mendukung dia sebagai capres. Dia telah berbuat sewenang-wenang kepada saya."
La Nyalla memang telah secara terbuka akan maju sebagai capres 2024. Hanya saja, dia saat ini belum memiliki kendaraan politik. Politikus asal Jawa Timur itu juga telah mengajukan uji materi Undang-undang Pemilu terkait ambang batas atau threshold calon presiden.
Bisnis telah menghubungi Ketua MPR Bambang Soesatyo untuk mengetahui pembicaraan antara La Nyalla dan Fadel Muhammad. Namun hingga berita ini ditulis, politikus Golkar itu belum memberikan respons.
La Nyalla Membantah
La Nyalla membantah semua tuduhan Fadel Muhammad. Dia mengatakan bahwa Fadel telah menyebarkan fitnah. Dia juga telah melaporkan Fadel ke Badan Kehormatan terkait dengan pernyataan dari bekas wakilnya di DPD itu.
La Nyalla sebelumnya disebut mengkoordinir anggota DPD untuk melakukan walk out dalam sidang tahunan MPR. Aksi ini dimaksudkan supaya dirinya mendapat perhatian dari pemerintah.
"Nah itu fitnah. Itu fitnah. Itu Fadel Muhammad itu fitnah. Itu yang saya masukan dia ke BK. Itu fitnah itu. Enggak pernah saya. Ngapain saya suruh walk out dari MPR," jelasnya.
Kendati demikian Senator asal Jawa Timur itu La Nyalla tak menampik rumor jika ingin maju sebagai capres. Dia menegaskan keinginannya untuk nyapres tidak ada urusan dengan Fadel. La Nyalla bahkan mengeklaim sudah banyak yang banyak mendukung dirinya maju sebagai capres.
“Kalau saya mau nyapres, urusan apa sama dia [Fadel]? Banyak yang mendukung saya. Kenapa tidak?” ucap La Nyalla saat ditemui Bisnis di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/8/2022).
Selain itu, La Nyalla mengatakan bahwa Fadel dicopot sebagai wakil ketua MPR karena dirinya sudah tak mempuni. Fadel sudah tak aktif dan tak memperhatikan anggotanya.
“Dia tidak aktif di Alkel [Alat Kelengkapan DPD], kemudian dia kurang perhatian sama anggota. Banyaklah. Alasannya [Fadel dicopot] itu banyak,” jelasnya.