Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Hongaria meningkatkan hubungan kerja samanya dengan Rusia melalui pemberian izin untuk membangun dua reaktor nuklir di negaranya.
Keputusan tersebut dinilai berbanding terbalik dengan keputusan negara-negara Nato yang tengah memberikan sanksi terhadap Rusia pascainvasi ke Ukraina.
Dilansir oleh Bloomberg, sebuah laman dari pihak otoritas menyatakan Rusia mendapatkan izin untuk membangun 2 reaktor yang akan dikerjakan oleh Rosatom Corp.
"Izin ini merupakan titik balik yang nyata, tonggak sejarah yang memungkinkan Hongaria memiliki dua reaktor baru pada tahun 2030,”kata Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (27/8/2022).
Keputusan itu sangat kontras dengan posisi yang diambil oleh Finlandia, yang pada Mei lalu membatalkan kontrak konstruksi dengan Rosatom setelah invasi Rusia ke tetangga timur Hongaria.
Di Hungaria, Perdana Menteri Viktor Orban telah menyatakan bahwa tenaga nuklir adalah bagian penting dari bauran energinya, yang sebaliknya sangat bergantung pada minyak dan gas Rusia.
Baca Juga
"Kami yakin bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir Paks II akan menjamin kedaulatan energi Hongaria selama hampir 1 abad dan membawa negara-negara Eropa lebih dekat untuk mencapai tujuan iklim," kata Kepala Eksekutif Rosatom Alexey Likhachev.
Krisis energi Eropa dan meroketnya harga juga mendorong permintaan tenaga nuklir di tempat lain, seperti halnya yang terjadi di Jerman yang mempertimbangkan untuk menunda penutupan pembangkit nuklirnya di tengah tekanan pasokan gas Rusia.