Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS, Jepang, dan Korea Selatan Gelar Latihan Militer Gabungan di Hawaii

departemen Pertahanan AS mengatakan latihan anti rudal tersebut berlangsung pada 8-14 Agustus bersamaan dengan latihan multinasional Pacific Dragon.
Kapal perang dalam latihan militer bersama AS-Jepang-Korea Selatan./Bloomberg
Kapal perang dalam latihan militer bersama AS-Jepang-Korea Selatan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan mengumumkan telah melakukan latihan militer pertahanan rudal gabungan di lepas pantai Hawaii.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (16/8/2022), departemen Pertahanan AS mengatakan latihan anti rudal tersebut berlangsung pada 8-14 Agustus bersamaan dengan latihan multinasional Pacific Dragon.

Latihan militer gabungan tersebut sebelumnya disepakati oleh ketiga negara dalam pertemuan tingkat menteri di Singapura pada Juni 2022.

Meskipun latihan militer gabungan diadakan setiap dua tahun sejak 2012, latihan itu tidak dipublikasikan pada 2018 atau 2020 karena ketegangan antara Tokyo dan Seoul. Presiden Korea Selatan saat itu, Moon Jae-in, juga waspada membuat manuver militer publik yang dapat merusak hubungan dengan China atau pemulihan hubungannya dengan Korea Utara.

Presiden Korsel Yoon Suk-yeol bergerak untuk meningkatkan latihan bersama dengan AS karena pemerintahnya mengambil garis yang lebih keras dengan China dan Korea Utara. Pemerintahan Biden telah mencoba untuk meningkatkan aliansi dengan Jepang dan Korea Selatan karena berusaha untuk membangun front persatuan dalam berbagai masalah mulai dari keamanan hingga rantai pasokan untuk semikonduktor.

“Tujuan dari latihan ini adalah untuk memperkuat kemampuan merespons rudal balistik dan meningkatkan kemampuan untuk melakukan operasi bersama,” kata kementerian pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, Selasa (16/8/2022).

Pemerintah Moon pada bulan Juni mengatakan latihan Naga Pasifik akan diadakan, menggunakan kapal perusak dengan sistem pertahanan rudal Aegis untuk menanggapi ancaman dari Korea Utara.

Selama beberapa tahun terakhir, rezim Kim Jong-un telah memodernisasi persenjataan rudalnya, menguji rudal baru yang cepat digunakan, dapat bermanuver dalam penerbangan, dan dirancang untuk menghindari perisai pertahanan yang dioperasikan AS di wilayah tersebut.

AS, Jepang, dan Korea Selatan semuanya telah memperingatkan bahwa Korea Utara juga siap untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.

Penembakan rudal balistik China yang dikatakan Jepang mendarat di zona ekonomi eksklusifnya yang dekat dengan Taiwan awal bulan ini meningkatkan ketegangan antara Tokyo dan Beijing, yang sering memperdebatkan hak asasi manusia dan keluhan sejarah.

Latihan tembak-menembak China pekan lalu merupakan respons atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Jepang yang baru Yasukazu Hamada berbicara melalui telepon setelah latihan, dan menyepakati pentingnya kerja sama dengan Korea Selatan dalam menangani situasi Korea Utara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper