Bisnis.com, JAKARTA - Mendagri Tito Karnavian menegaskan otonomi daerah bukan hanya persoalan delegasi kekuasaan dan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, tapi juga pengelolaan potensi ekonomi daerah tersebut.
“Keleluasaan bagi pemerintah daerah mengelola berbagai potensi yang dimiliki akan membuat otonomi daerah berjalan optimal. Pemda juga akan dapat lebih mandiri secara fiskal karena Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya melimpah,” kata Tito dalam acara diskusi online, Senin (15/8/2022).
Ukuran kemandirian fiskal suatu daerah, lanjut Tito, ditandai dengan jumlah PAD yang lebih besar ketimbang Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Hal ini membuat ketergantungan Pemda terhadap transfer dari pemerintah pusat menjadi berkurang.
Selain itu, besarnya pendapatan daerah membuat pemda mampu menjalankan agenda atau program pembangunan di daerahnya. Sehingga jika ada gejolak fiskal di tingkat pusat, tidak akan terlalu berdampak terhadap daerah tersebut.
“Kita harapkan daerah-daerah semua dengan adanya otonomi daerah ini PAD-nya mereka lebih tinggi daripada transfer pusat,” terang Mendagri.
Kemendagri membagi tiga kategori daerah dari sisi kemampuan fiskal. Pertama, daerah dengan kapasitas fiskal tinggi yang ditandai jumlah PAD jauh lebih tinggi ketimbang TKDD.
Baca Juga
Kedua, daerah dengan kapasitas fiskal sedang yang ditandai jumlah PAD sama dengan TKDD. Ketiga, daerah dengan kapasitas fiskal rendah yang ditandai jumlah PAD lebih kecil dibanding TKDD.
Kendati tujuan otonomi daerah untuk membangun daerah mandiri secara fiskal, saat ini diakui masih banyak daerah yang justru bergantung pada transfer pusat. Utamanya daerah yang baru berdiri.
Untuk itu, Mendagri ingin kepala daerah mulai berinovasi untuk menambah pundi-pundi daerah dengan beragam program dan peluang investasi, bukan hanya berpikir bagaimana mengelola jalannya roda pemerintahan.
“Bagaimana untuk menggali potensi, kreatif, inovatif menggali potensi untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah sambil menjaga agar dana dari pusat, TKDD ini jangan sampai bocor,” ujar Mendagri.