Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moeldoko Dukung Gerakan Tukar Bendera Lusuh Sedulur Bunda Milenial

Moeldoko menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas gerakan tukar bendera rusak dan lusuh yang diinisiasi Komunitas Sedulur Bunda Milenial.
Moeldoko menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas gerakan tukar bendera rusak dan lusuh yang diinisiasi Komunitas Sedulur Bunda Milenial. / Istimewa
Moeldoko menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas gerakan tukar bendera rusak dan lusuh yang diinisiasi Komunitas Sedulur Bunda Milenial. / Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas gerakan tukar bendera rusak dan lusuh yang diinisiasi Komunitas Sedulur Bunda Milenial. 

Menurutnya, gerakan tersebut wujud nyata bela negara dan penanaman rasa cinta terhadap bangsa. 

"Di saat banyak orang menyepelekan soal bendera, ternyata ada sebagian kelompok elemen masyarakat yang justru peduli terhadap substansi pengibaran bendera. Mewakili pemerintah, saya sangat mendukung penuh gerakan ini," ujarnya, dikutip melalui Youtube KompasTV, Senin (8/8/2022). 

Untuk diketahui, Komunitas Sedulur Bunda Milenial melakukan audensi kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di gedung Bina Graha Jakarta, Senin (8/8/2022). 

Dalam akhir audiensi, Moeldoko secara simbolis menyerahkan bendera baru kepada masyarakat yang merupakan hasil penukaran bendera rusak dan lusuh.

Sekadar informasi, dilarang mengibarkan bendera kebangsaan yang rusak, sobek, kusam, luntur merupakan bunyi pasal 24 C, Undang-Undang No 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. 

Atas dasar itulah, Sedulur Bunda Milenial sebuah komunitas ibu-ibu yang bergerak di bidang sosial menginisiasi dan melakukan gerakan tukar bendera rusak dan lusuh. 

Ketua Sedulur Bunda Milenial Sisca Rumondor menyampaikan, bahwa gerakan tukar bendera rusak dan lusuh sudah berjalan sejak 2020. Gerakan ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat untuk menghargai bendera merah putih yang menjadi simbol dan lambang negara.

"Apa ya tega melihat bendera-bendera yang dikibarkan rusak dan lusuh. Jadi kami menjahit bendera, menukar yang rusak dan akan memberikan yang baru," katanya. 

Sisca mengklaim, gerakan tukar bendera rusak dan lusuh mendapat respons positif dari masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya jumlah warga yang menukarkan bendera mereka. 

Dia menyebut, selain dari masyarakat di pulau jawa, permintaan penukaran bendera juga datang dari Sulawesi, Sumatera, Kepulauan Riau, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).n

Untuk itu pihaknya bekerjasama dengan beberapa UMKM untuk menjahit bendera baru.

"Dan tahun ini, kami menyiapkan 10.000 bendera untuk diberikan secara gratis. Kedepan harapan kami, ini menjadi call to action kepada seluruh masyarakat," kata Sisca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper