Bisnis.com, SOLO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah mencatat adanya satu sukses cacar monyet atau monkeypox pada Selasa (2/8/2022).
Sukses tersebut berjenis kelamin laki-laki dan kini tengah mendapat perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Jawa Tengah.
Bukan dari Semarang
Hingga kini, suspek masih terus dipantau dan belum berstatus pasien. Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan bahwa suspek tersebut diobservasi.
“Sabar, masih diobservasi. Belum ada diagnosis pasti. Belum terkonfirmasi [masih berstatus suspek],” ujarnya.
Yunita kemudian membantah bahwa pasien suspek cacar monyet di Jawa Tengah itu berasal atau berada di Kota Semarang.
Baca Juga
Namun dirinya juga enggan menyebutkan asal pasien suspek monkeypox tersebut.
Kondisi membaik
Yunita kemudian mengonfirmasi bahwa suspek monkeypox tersebut kini kondisinya semakin membaik.
Tak mau berkomentar banyak, dirinya hanya mengatakan bahwa suspek memiliki riwayat perjalanan dan melakukan kontak dengan terduga pasien monkeypox.
Bukan dari kelompok gay
Kemenkes memastikan suspek bukan berasal dari kelompok berisiko tinggi seperti kelompok gay.
“Pasiennya seorang laki-laki, bukan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan juga bukan merupakan kelompok gay,” jelas Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Gejala Monkeypox
Gejala yang muncul ketika terinfeksi monkeypox antara lain demam tinggi mendadak, serta pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit dalam waktu kurang dari tiga minggu.
Penyakit ini mulanya ditularkan melalui hewan liar, antara lain tikus dan primata kepada manusia. Meski sangat terbatas, cacar monyet juga disebut dapat ditularkan dari manusia ke manusia.
Penularan terjadi lewat kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.