Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan menyerahkan nama kader kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengisi jabatan Menteri PAN-RB yang masih kosong setelah Tjahjo Kumolo meninggal pada 1 Juli 2022.
Kursi jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN-RB) hingga kini masih lowong. Pengisian sosok pengganti Tjahjo Kumolo telah dibahas Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum dari partai yang mengusung Tjahjo Kumolo sebagai menteri.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, soal pengisian jabatan Menteri PAN-RB sebaiknya tak perlu dipersoalkan sekarang, sebab yang penting pemerintah (Kementerian PAN-RB) tetap berjalan dengan baik.
"Kan sudah ada menteri ad interim yaitu Pak Tito Karnavian (Menteri Dalam Negeri, red)," ujar Hasto dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis (28/7/2022).
Dia meminta untuk saat ini semua pihak sebaiknya tidak membicarakan panjang lebar soal kursi menteri PAN-RB, sebagai sikap untuk menghormati sosok Tjahjo Kumolo.
"Apa pun, Pak Tjahjo sekjen (PDIP) senior, beliau sosok yang sangat baik. Pas beliau wafat kan kita tahu bagaimana ungkapan duka itu banyak sekali. Mohon dipahami masa berduka itu 40 hari," jelas Hasto.
Baca Juga
Kendati demikian, dia mengakui nama-nama calon Menteri PAN-RB sudah dibahas. Namun politikus asal Yogyakarta itu memastikan figur tersebut bukanlah dirinya.
"Nama-nama sudah dibahas. Siapa itu? Bukan saya, karena saya lebih memilih membantu Bu Megawati mengurus partai. Nanti Bu Megawati yang serahkan (nama menteri PAN-RB yang baru, red) ke Pak Jokowi," ungkap Hasto.
Dia menyebut, Megawati telah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi.
Lantas, bagaimana jika Hasto yang diusulkan menjadi Menteri PAN-RB? Dia menegaskan bahwa PDI Perjuangan memiliki banyak stok figur mumpuni.
"Kita partai (PDIP, red) punya stok pemimpin yang banyak. Kalaupun saya ditawari, izin saya ngurus partai saja. Saya ngurus partai saat ini. Bukan menjadi pejabat," kilah Hasto.
"Itu (jabatan menteri, red) nanti penugasan Ibu Megawati. Tapi skala prioritas itu bagi saya bisa menjadi sekjen saja sudah satu kehormatan. Dan PR (pekerjaan rumah, red) kita masih banyak," tuntas Hasto.