Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyarankan agar partai politik (parpol) segera membentuk koalisi, agar tak hanya menjadi kendaraan untuk calon presiden (capres) yang diusung pada Pemilu 2024.
"Jadi partai politik itu, sebagai pemegang mandat konstitusi untuk mencalonkan paslon dalam pilpres, tidak hanya jadi 'angkot' saja," ujar Arsul saat menemui awak media di Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu (20/7/2022).
Sejak Mei lalu, PPP bersama Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sampai saat ini, KIB masih menjadi satu-satunya koalisi untuk Pemilu 2024.
Arsul mengatakan KIB dibentuk lebih awal untuk mengubah tradisi politik di Indonesia. Menurutnya, selama ini koalisi hanya dijadikan kendaraan politik bagi capres di Pemilu.
Sementara itu, KIB ingin capres yang diusungnya nanti mengikuti visi-misi koalisi, bukan sebaliknya.
"KIB memang dari awal ingin tradisi politik kita itu punya dulu platform-nya apa, mau ngapain sih kita ngusung si A, gitu lho," ujar Arsul.
Baca Juga
Lebih lanjut, Arsul menyampaikan bahwa hingga saat ini KIB belum menentukan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung.
Anggota Komisi III ini mengaku KIB masih dalam tahap identifikasi calon dan mencermati perkembangan yang ada.
Dia juga memastikan KIB masih membuka pintu bagi siapa saja Parpol yang ingin masuk ke koalisi. Bahkan, Arsul ingin KIB bertambah anggotanya.