Bisnis.com, SIMALUNGUN - Women20 (W20), salah satu Engagement Group G20 Indonesia Presidency 2022, akan menyerahkan komunike atau rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo.
“Komunike akan kami serahkan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo selaku pemimpin G20 Presidensi Indonesia pada penutupan W20 Summit,” ujar Chair W20 Hadriani Uli Silalahi, dalam keteranganya, Selasa (19/7/2022).
Seperti diketahui, hari ini Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau Women20 (W20) Summit resmi dimulai di wilayah wisata Danau Toba, Simalungun, Sumatra Utara. Forum ini berlangsung pada 19-21 Juli 2022 dan akan dihadiri 41 delegasi dari 15 negara.
Uli mengatakan forum W20 ini fokus membahas topik kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, utamanya perempuan marjinal yang berada di pedesaan dan penyandang disabilitas.
“Isu-isu yang dibahas W20 ini terkait erat dengan bahasan di Working Group maupun Engagement group di seluruh Presidensi G20. Rekomendasi dari W20 akan dibawa di KTT G20," kata Uli, dalam konferensi pers jelang pembukaan KTT W20.
Namun dibandingkan engagement group dan working group lain di G20, W20 sudah memiliki komunike atau rekomendasi lebih dulu yang sudah disepakati semua delegasi dan sudah jauh-jauh hari mengadakan kickoff meeting.
Baca Juga
Dalam forum W20 Summit, poin-poin rekomendasi tersebut akan diperkuat.
"Diskusi dan rekomendasi konkret untuk tindakan yang telah dimulai dan akan diperkuat di sini pada KTT W20 akan membentuk dan mempengaruhi komitmen para pemimpin G20 pada bulan November, yang akan membantu mengkatalisasi kemajuan," jelas Uli dalam seremoni pembukaan W20 Summit.
Adapun, delapam poin penting komunike yang diajukan oleh W20 adalah sebagai berikut:
Pertama, mengadopsi strategi nasional keadilan dan kesetaraan gender sejalan dengan penerapan HAM.
Kedua, membangun G20 Data Gender Network untuk memastikan kepastian data gender.
Ketiga, mempromosikan peraturan anti kekerasan gender dan meratifikasi konvensi ILO 190.
Keempat, mendorong keberlangsungan Women Enterpreneurs Finance Initiative dan berkomitmen memberikan pendanaan US$350 juta.
Kelima, mengalokasikan dana 1 persen dari pajak global yang disepakati negara G20 untuk membantu pendanaan bagi UMKM yang dijalankan perempuan.
“Keenam, meningkatkan investasi infrastruktur inklusif sebesar 25 persen di pedesaan pada 2030,” ujar Dian yang juga CEO XL Axiata.
Ketujuh, menjalankan mandat memperkerjakan penyandang disabilitas di sektor publik tidak kurang dari 3 persen.
Kedelapan, membangun dan memberdayakan perempuan penyandang disabilitas dan anak-anak perempuan di pedesaan.