Bisnis.com, SIMALUNGUN - Women20 (W20), salah satu rangkaian Engagement Group G20 Indonesia Presidency 2022 menggelar Summit di wilayah wisata Danau Toba, Simalungun, Sumatra Utara. Gelaran yang berlangsung 19-21 Juli 2022 ini akan dihadiri 41 delegasi dari 15 negara.
Chair W20 Hadriani Uli Silalahi mengatakan forum W20 ini fokus membahas topik kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, utamanya perempuan marjinal yang berada di pedesaan dan penyandang disabilitas.
Terkait dengan acara yang diselenggarakan di kawasan Danau Toba, jelas Uli, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempromosikan wisata ini ke dunia internasional. Terlebih lagi, Danau Toba merupakan salah satu kawasan destinasi wisata super priotas.
“Isu-isu yang dibahas W20 ini terkait erat dengan bahasan di Working Group maupun Engagement group di seluruh Presidensi G20. Rekomendasi dari W20 akan dibawa di KTT G20," kata Uli di Hotel Niagara, Kawasan Danau Toba, Senin (18/7/2022)
Lebih lanjut Uli mengatakan delegasi W20 akan memulai sidang untuk membahas poin-poin rekomendasi yang akan dibawa ke KTT G20. Poin terpenting dari pembahasan di W20 berangkat dari kesepakatan pentingnya peran dan pemberdayaan perempuan dalam ekonomi global.
Dalam W20 Summit ini, ada 40 delegasi dari 15 negara yang hadir langsung. Isu prioritas yang dibahas yakni, diskriminasi, kesehatan, inklusi ekonomi, perempuan marjinal/pedesaan dan penyandang disabilitas.
Baca Juga
"Isu perempuan pedesaan dan penyandang disabilitas disepakati akan jadi legacy Indonesia. Isu ini sangat penting, karena selama ini perempuan di pedesaan dan penyandang disabilitas sangat minim perhatian," tambah Uli.
Uli mengatakan, dibandingkan engagement group dan working group lain di G20, W20 sudah memiliki komunike atau rekomendasi lebih dulu yang sudah disepakati semua delegasi dan sudah jauh-jauh hari mengadakan kickoff meeting.
"Rangkaian ini sangat panjang. Kita punya 5 tempat di mana W20 dijalankan yakni Likupang, Batu, Banjarmasin, Manokwari, dan Toba. Kita yang mengadakan di 5 tempat terpencil. Semuanya di luar Jawa," jelas Uli.
Co-chair W20, Dian Siswarini menambahkan, W20 Summit ini bukan hanya membahas secara mendalam rekomendasi atau komunike yang akan diajukan di KTT G20, tapi juga melibatkan pemangku kebijakan yang lain, terutama UMKM di wilayah Danau Toba.
"Untuk mendapatkan konsesus atau rekomendasi tidaklah mudah, 30 rangkaian meeting yang penuh perdebatan mengenai gagasan, ide terkait pemberdayaan yang hadir dari setiap delegasi negara-negara yang hadir," ujar Dian yang juga CEO XL Axiata.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Gubernur Sumut Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Binsar Situmorang berharap W20 Summit ini bukan hanya meningkatkan pariwisata Danau Toba, tapi juga membangun perekonomian pedesaan dan sektor UMKM yang diinisiasi perempuan.