Bisnis.com, JAKARTA - Brigadir Nofriansyah Yosua atau Brigadir J tewas dalam aksi penembakan antarpolisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) di kawasan Duren Tiga Pancoran Jakarta Selatan.
Dia tewas tertembak dengan tujuh lubang peluru di tubuhnya dalam baku tembak dengan anggota Polri.
Dikutip dari berbagai sumber, Brigadir J besar di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi Provinsi Jambi. Dia menamatkan pendidikan di SDN 74 Muaro Jambi, SMP Negeri 12 Muaro Jambi, dan SMA Negeri 4 Muaro Jambi.
Pria kelahiran 29 November 1994 ini adalah lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jambi tahun 2012. Dia pun masuk Brimob dan pernah ditempatkan di Papua tiga bulan setelah lulus SPN.
Brigadir J juga pernah ditugaskan sebagai penembak jitu di Brimob Polda Jambi selama 3 tahun. Pada tahun 2019, Mabes Polri meminta Brigadir J menjadi ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, setelah lolos seleksi untuk pengawal perwira.
Adapun, penembakan antaranggota Polri terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga Nomor, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB.
Baca Juga
Kedua anggota tersebut adalah Brigadir J, selaku ajudan drive caraka (ADV) istri Ferdy Sambo, dan Bharada E, sebagai ADV Ferdy Sambo. Kejadian itu mengakibatkan Brigadir J tewas tertembak dengan tujuh lubang peluru di tubuhnya.
Ada dua peluru yang menembus sampai dua kali, yakni dari jari tembus dada dan di lengan kiri tembus mulut.
"Diduga ada dua peluru yang sampai dua kali mengenai Brigjen J, yakni di jari tembus ke dada dan di lengan kiri tembus ke mulut," kata Kapolres Jakarta Selatan Budhi Herdi Santoso, Selasa (12/7/2022).
Dia menyebut, bahwa Bharada E merupakan tim penembak kelas satu di Resimen Pelopor, juga pelatih Teknik penyelamatan pada medan vertical atau curam (vertical rescue).