Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus PMK Meluas, Ini Cara Pemerintah Tekan Penyebarannya

PMK hewan ternak tidak menular ke manusia, tetapi manusia dapat membawa virusnya dan menular ke hewan yang sehat.
Seorang dokter hewan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seorang dokter hewan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan PMK Wiku Adisasmito menjelaskan pemerintah membentuk Satgas Penanganan PMK yang dipimpin Kepala BNPB bekerjasama dengan Kementerian Pertanian untuk penyelesaian wabah secara cepat dan tepat.

Hingga hari ini, Kamis (7/7/2022), kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan di Indonesia sudah mencapai 317.889 kasus. Penyebarannya sudah menjangkau 21 provinsi meliputi 231 kabupaten/kota. 

Dari angka tersebut, sebanyak 106.925 ekor sembuh, 2.016 ekor mengalami kematian, dan  sebanyak 3.489 ekor dilakukan potong bersyarat. Berdasarkan jenis hewannya, terbanyak pada sapi (309 ribu ekor), kerbau (5.600 ekor), kambing (1.300 ekor), domba (1000 ekor) dan babi (16 ekor).

Kini PMK telah ditetapkan sebagai keadaan darurat tertentu berdasarkan Keputusan Kepala BNPB No. 47/2022 tentang Penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat PMK. Kemudian, Gubernur dapat mengusulkan penetapan status darurat di tingkat provinsi.

Selain itu, Kementan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 500/2022 tentang Penetapan Daerah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku.

"Hal penting untuk diupayakan ialah mempertahankan wilayah yang belum terdampak oleh PMK, agar semaksimal mungkin dicegah masuknya virus ini ke wilayah tersebut," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan PMK, bersama jajaran Kementerian Agama dan Kementerian Pertanian, secara virtual, Kamis (7/7/2022).

Wilayah yang belum terdampak PMK, diantaranya Maluku, Maluku Utara, NTB, Sulawesi dan Papua. Sebaliknya, data menunjukkan terdapat sejumlah provinsi dengan seluruh Kabupaten/Kota yang terinfeksi virus PMK ialah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bangka Belitung. Selain itu, 4 provinsi dengan lebih dari 80 persen kabupaten/kota terinfeksi PMK yaitu, Jawa Barat (96 persen), Sumatra Barat (84 persen), Jambi (81 persen), dan DIY (80 persen).

Gejala Hewan Terinfeksi PMK

Penyakit mulut dan kuku, atau disingkat PMK, adalah penyakit hewan yang sangat menular akibat infeksi virus tipe A dari famili Picornaviridae. Penyakit ini dicirikan oleh luka di bagian mulut dan kuku pada hewan berkuku belah atau genap. Seperti, hewan domestik yaitu sapi, kerbau, babi, kambing, dan domba. Untuk satwa liar yaitu rusa, kijang, antelop, babi liar, jerapah, dan unta. 

Selain hewan berkuku belah, virus PMK juga dapat menginfeksi anjing, landak susu, beruang, gajah, armadillo, kanguru, nutria, dan kapibara. Hewan yang terinfeksi virus ini menunjukkan tanda klinis bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, tergantung pada spesies hewan, umur hewan, serotipe virus, serta jumlah paparan virus. 

Ciri khas penyakit PMK:

  1. Munculnya lepuh di kulit bagian hidung, lidah, bibir, di dalam rongga mulut
  2. Melepuh di gusi, langit-langit, maupun pipi bagian dalam
  3. Melepuh di sela kuku dan lingkaran kuku
  4. Melepuh di puting susu hewan betina
  5. Kulit melepuh
  6. Hewan menjadi lemas dan enggan bergerak atau makan. 
  7. Demam hingga sekitar 40 derajat C
  8. Depresi
  9. Hipersalivasi (keluarnya air liur secara berlebihan)
  10. Penurunan nafsu makan, berat badan, dan produksi susu

"Perlu diketahui bahwa virus PMK masuk ke dalam tubuh hewan melalui saluran pernapasan, pencernaan, atau melalui kulit dan membran mukosa yang terluka," lanjut Wiku.

Masuknya virus terjadi saat hewan mengalami kontak langsung dengan hewan terinfeksi (terutama melalui aerosol) atau dengan benda-benda terkontaminasi (seperti pakaian, sepatu, dan kendaraan). Dia mengatakan virus PMK hewan ternak tidak menular ke manusia, tetapi manusia dapat membawa virusnya dan menulari kepada hewan yang sehat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper