Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan dukungan kepada Indonesia untuk pengembangan industri nuklir, serta pembangunan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Putin menyebut banyak perusahaan asal Rusia yang beroperasi di Indonesia. Untuk pengembangan industri nuklir, dia menyebut Rosatom State Nuclear Energy Corporation bersedia mengembangkan proyek tersebut.
"Perusahaan milik negara Rosatom bersedia untuk ambil bagian dalam proyek gabungan termasuk yang berkaitan dengan penggunaan non-energi terhadap teknologi nuklir, seperti medis dan pertanian," terangnya kepada awak media setelah pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo di Moskow, dikutip dari situs resmi Kremlin, Minggu (2/7/2022).
Putin juga mengungkap adanya potensi kerja sama dengan Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur transportasi dan logistik di IKN Nusantara. Dia menyebut BUMN asal Rusia Russian Railways bisa ikut berpartisipasi dalam memindahkan IKN dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
"Ibu Kota Rusia, Moskow, yang telah berkembang dengan laju yang baik dan peningkatan yang berkualitas,bisa ikut berpartisipasi dalam proyek ambisius ini [pemindahan IKN]," terangnya.
Selama pembicaraannya dengan Jokowi, Kamis (30/6/2022), kedua pemimpin negara banyak mendiskusikan potensi kerja sama. Contohnya, pembukaan kembali penerbangan dari Moscow ke Bali untuk pariwisata, pengembangan dialog antarkawasan dan antarkepercayaan, serta sejumlah kerja sama ekonomi dan perdagangan.
Baca Juga
Ke depan, kedua negara menyatakan ingin membuka peluang kerja sama ekonomi melalui Russian-Indonesia Joint Commission on Trade, Economic, and Technical Cooperation. Putin juga menekankan pentingnya menciptakan zona perdagangan bebas antara Indonesia dan kawasan Eurasia (Eurasian Economic Union).
"Kami berharap pembicaraan terkait dengan rancangan kesepakatan ini bisa diselenggaran sebelum akhir tahun dan bisa membuahkan hasil," ungkapnya.
Selain itu, Putin mengungkap telah mendiskusikan logistik pangan dan produk pertanian lain yang meliputi pupuk mineral, kepada pasar global. Hal tersebut merupakan salah satu misi kunjungan Jokowi.
Sebagai salah satu penghasil dan eksportir pangan terbesar di dunia, Putin menyatakan siap untuk memenuhi permintaan terhadap nitrogen, fosfor, pupuk kalium, dan bahan mentah, untuk produsen dari Indonesia dan beberapa negara lain.
"Kami tentunya berniat untuk memenuhi kewajiban kami dengan niat baik yakni terkait dengan pasokan pangan, pupuk, sumber daya energi, dan barang-barang penting. Dalam konteks ini, kami menilai penting untuk mengembalikan rantai pasok yang terhambat karena sanksi," ucapnya.