Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan bahwa hari raya Iduladha 1443 H jatuh pada 10 Juli 2022, menyusul penetapan tanggal 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada 1 Juli 2022 berdasarkan hasil sidang isbat yang dilaksanakan pada Rabu (29/6/2022) malam.
Dalam penetapan tersebut, Kementerian Agama menggunakan dua metode, yaitu metode hisab dengan cara perhitungan dan rukyat atau melihat langsung keberadaan hilal.
Berdasarkan kriteria MABIMS/RJ2017, anggota tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama Thomas Djamaluddin menyebutkan bahwa posisi bulan di Indonesia pada hari ini, Rabu (29/6/2022) masih kurang hingga 3 derajat dengan elongasi kurang dari 5 derajat.
“Artinya bulan terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafaq yang masih cukup kuat, sehingga secara hisab, hilal tidak mungkin bisa dirukyat (proses mengamati bulan secara langsung dengan menggunakan teropong) pada malam ini,” jelas Thomas dikutip dari YouTube Kemenag RI, Rabu (29/6/2022).
Sementara itu, Muhammadiyah telah mengumumkan bahwa awal bulan Dzulhijah akan jatuh hari ini, Kamis (30/6/2022).
Artinya, Muhammadiyah menetapkan hari raya Iduladha akan dilaksanakan pada 9 Juli 2022.
Baca Juga
Sedangkan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengeluarkan data hisab hilal awal Dzulhijjah 1443 H. Data hisab ini telah dihitung dengan metode perhitungan ilmu falak terhadap hilal awal Dzulhijjah 1443 H dengan menggunakan sistem hisab jama’i (tahqiqy tadqiky ashri kontemporer) khas Nahdlatul Ulama. Perhitungan ditujukan untuk Rabu Legi 29 Dzulqa’dah 1443 H.
Hilal awal Dzulhijjah 1443 H saat ini sudah berada di atas ufuk, yakni tepatnya + 2 derajat 11 menit 00 detik dan lama hilal 11 menit 38 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Rabu Legi 29 Juni 2021, pukul 09:52:15 WIB.
Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 23 derajat 16 menit 57 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 27 derajat 22 menit 41 detik utara titik barat. Baca Juga: Puasa Dzulhijjah: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya
Adapun kedudukan hilal berada pada 4 derajat 05 menit 16 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 5 derajat 04 menit 35 detik.
Berdasarkan hisab yang sama maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua dengan tinggi hilal + 0 derajat 38 menit dengan elongasi 4 derajat 37 menit dan lama hilal 4 menit 57 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga Provinsi Aceh dengan tinggi hilal + 2 derajat 47 menit, elongasi 5 derajat 41 menit, dan lama hilal 15 menit 07 detik.
Dari data tersebut, dapat diketahui, bahwa hilal awal bulan Dzulhijjah 1443 H ini masih berada di bawah kriteria Imkanurrukyah (kemungkinan hilal dapat terlihat) yang ditetapkan Menteri-menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Hal ini berarti kemungkinan hilal dapat terlihat sangat kecil, untuk tidak menyebut tidak mungkin.
Dengan begitu, awal Dzulhijjah 1443 H kemungkinan akan tiba pada Jumat, 1 Juli 2022 M. artinya, Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1443 H sangat mungkin akan bertepatan dengan Ahad, 10 Juli 2022 M.