Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia vs Ukraina: Rudal Rusia Hantam Mal, 13 Orang Tewas!

Sedikitnya 13 orang tewas saat dua rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan yang ramai pengunjung.
Tim penyelamat membawa mayat dengan tandu di luar gedung pemerintah daerah, yang menurut pejabat kota terkena serangan rudal Rusia, di pusat kota Kharkiv, Ukraina, pada Selasa (1/2/2022)./Aljazeera-Reuters.
Tim penyelamat membawa mayat dengan tandu di luar gedung pemerintah daerah, yang menurut pejabat kota terkena serangan rudal Rusia, di pusat kota Kharkiv, Ukraina, pada Selasa (1/2/2022)./Aljazeera-Reuters.

Bisnis.com, JAKARTA--Dua rudal Rusia dilaporkan menghantam pusat perbelanjaan yang ramai di kota Kremenchuk, Ukraina tengah kemarin. Akibat serangan rudal tersebut sedikitnya 13 orang tewas dan melukai 50 lainnya.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan lebih dari 1.000 orang berada di pusat perbelanjaan pada saat serangan itu. Menurut para saksi serangan tersebut menyebabkan kebakaran besar dan mengirim asap hitam mengepul ke langit.

Seorang reporter Reuters melihat sekam hangus dari sebuah kompleks perbelanjaan dengan atap yang runtuh. Petugas pemadam kebakaran dan tentara menarik potongan logam yang hancur saat mereka mencari korban selamat.

"Bahkan tidak mungkin membayangkan jumlah korban ... Tidak ada gunanya mengharapkan kesopanan dan kemanusiaan dari Rusia," tulis Zelensky di aplikasi perpesanan Telegram seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (28/6/2022).

Dmytro Lunin, gubernur wilayah Poltava tengah, menulis di Telegram bahwa 13 orang dipastikan tewas akibat serangan itu. Dia menambahkan bahwa terlalu dini untuk membicarakan jumlah korban tewas terakhir karena tim penyelamat terus mencari korban di antara puing-puing.

Lunin juga menulis di Telegram bahwa 21 orang dirawat di rumah sakit, sementara 29 lainnya diberikan pertolongan pertama tanpa rawat inap.

"Ini adalah tindakan terorisme terhadap warga sipil," katanya secara terpisah. Hal itu menunjukkan tidak ada target militer di dekatnya yang bisa menjadi sasaran Rusia.

Pada satu titik, paramedis bergegas ke gedung setelah tim menemukan satu atau lebih mayat di dalam gedung. Wartawan kemudian didorong menjauh dari tempat kejadian saat sirene serangan udara meraung lagi.

Saat malam mulai turun, tim penyelamat membawa lampu dan generator untuk melanjutkan pencarian. Anggota keluarga yang khawatir, beberapa hampir menangis dan dengan tangan menutupi mulut mereka, berbaris di sebuah hotel di seberang jalan dari mal di mana petugas penyelamat telah mendirikan pos.

Kiril Zhebolovsky, 24, sedang mencari temannya, Ruslan, 22, yang bekerja di sebuah toko elektronik dan tidak terdengar kabarnya sejak ledakan itu. "Kami mengiriminya pesan, menelepon, tetapi tidak ada apa-apa," katanya. Dia kemudian meninggalkan nama dan nomor teleponnya kepada petugas penyelamat jika temannya ditemukan.

Sedangkan seorang pekerja mal yang menyebut namanya sebagai Roman, 28, mengatakan  bahwa manajemen mal baru tiga hari yang lalu mengizinkan toko-toko tetap buka selama sirene serangan udara.

Kremenchuk, sebuah kota industri berpenduduk 217.000 sebelum invasi Rusia pada 24 Februari di Ukraina, terletak di Sungai Dnipro di wilayah Poltava dan merupakan lokasi kilang minyak terbesar di Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper