Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Ukraina harus mundur dari pertempuran di wilayah Severodonetsk setelah sebagian besar wilayah di sana telah diduduki pasukan Rusia.
Adapun, Severodonetsk merupakan tempat pertempuran paling sengit setelah terjadi pertempuran jalanan selama 1 bulan terakhir antara pasukan Rusia dengan tentara lokal yang juga berhadapan dengan kelompok separatis.
"Posisi kami terus digempur hingga hancur berkeping-keping selama berbulan-bulan dan untuk bertahan di sana sangat tidak masuk akal," ujar pejabat setempat, Serhiy Gaidai seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (24/6/2022).
Pertempuran di Severodonetsk menjadi kunci bagi Moskow untuk membangun kendali atas bagian terakhir yang tersisa di wilayah Luhansk yang dikuasai Ukraina. Saat ini, hanya kota Lysychansk yang tersisa di Ukraina jika Severodonetsk jatuh ke tangan Rusia.
Wilayah Luhansk adalah salah satu dari dua provinsi yang membentuk Donbas, sebuah wilayah yang ingin dikuasai sepenuhnya oleh Rusia dan sekutu separatisnya di Ukraina timur. Donbas menjadi salah satu tujuan perang mereka di Ukraina setelah gagal merebut Kyiv.
"Dalam banyak hal, nasib Donbas sedang diputuskan di sana," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Baca Juga
Dia juga terus meminta bantuan senjata kepada pihak NATO dan sejumlah negara lainnya untuk mempertahankan wilayahnya yang diinvasi Rusia sejak 24 Februari lalu.