Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kalah dari Rusia, Pasukan Ukraina Harus Mundur dari Severodonetsk

Pasukan Ukraina harus mundur dari pertempuran di wilayah Severodonetsk setelah sebagian besar wilayah di sana telah diduduki pasukan Rusia.
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 24 Juni 2022  |  20:47 WIB
Kalah dari Rusia, Pasukan Ukraina Harus Mundur dari Severodonetsk
Kalah dari Rusia, Pasukan Ukraina Harus Mundur dari Severodonetsk in - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Ukraina harus mundur dari pertempuran di wilayah Severodonetsk setelah sebagian besar wilayah di sana telah diduduki pasukan Rusia.

Adapun, Severodonetsk merupakan tempat pertempuran paling sengit setelah terjadi pertempuran jalanan selama 1 bulan terakhir antara pasukan Rusia dengan tentara lokal yang juga berhadapan dengan kelompok separatis.

"Posisi kami terus digempur hingga hancur berkeping-keping selama berbulan-bulan dan untuk bertahan di sana sangat tidak masuk akal," ujar pejabat setempat, Serhiy Gaidai seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (24/6/2022).

Pertempuran di Severodonetsk menjadi kunci bagi Moskow untuk membangun kendali atas bagian terakhir yang tersisa di wilayah Luhansk yang dikuasai Ukraina. Saat ini, hanya kota Lysychansk yang tersisa di Ukraina jika Severodonetsk jatuh ke tangan Rusia.

Wilayah Luhansk adalah salah satu dari dua provinsi yang membentuk Donbas, sebuah wilayah yang ingin dikuasai sepenuhnya oleh Rusia dan sekutu separatisnya di Ukraina timur. Donbas menjadi salah satu tujuan perang mereka di Ukraina setelah gagal merebut Kyiv.

"Dalam banyak hal, nasib Donbas sedang diputuskan di sana," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dia juga terus meminta bantuan senjata kepada pihak NATO dan sejumlah negara lainnya untuk mempertahankan wilayahnya yang diinvasi Rusia sejak 24 Februari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Rusia Ukraina Perang Rusia Ukraina
Editor : Aprianus Doni Tolok

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top