Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Tuding Rusia Blokade Perairan Ukraina Pakai Ranjau

Menurut AS blokade perairan Ukraina sengaja dilakukan oleh Rusia untuk menahan ekspor di pelabuhan yang sekarang mereka duduki.
Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko
Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) menuding Angkatan Laut Rusia memasang ranjau di pelabuhan Odesa dan Ochakiv selain di Sungai Dnieper.

Pemasangan ranjau itu disebut sebagai bagian dari upaya memblokade ekspor produk biji-bijian Ukraina, menurut intelijen AS yang baru dibuka.

Pejabat AS juga merilis gambar satelit yang menunjukkan kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan rudal Rusia awal bulan ini di terminal biji-bijian terbesar kedua Ukraina di dekat Mykolaiv. 

Gangguan ekspor biji-bijian memicu kelaparan global. Sedangkan tangki penyimpanan minyak bunga matahari di Mykolaiv diserang pada hari Rabu.

Sementara itu, Rusia membantah telah meletakkan ranjau di sekitar pelabuhan Laut Hitam. Bahkan Rusia menuduh Ukraina telah meletakkan ranjau di pelabuhan mereka sendiri.

AS mengatakan intelijennya menyebut strategi terpadu Rusia untuk memotong bentangan pantai yang masih di bawah kendali Ukraina.

Amerika Serikat memiliki informasi bahwa armada Laut Hitam berada di bawah perintah untuk secara efektif memblokade pelabuhan Ukraina di Odesa dan Ochakiv, kata seorang pejabat AS seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (24/6/2022).

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa terlepas dari klaim publik Rusia bahwa mereka tidak memasang ranjau di Laut Hitam barat laut, Rusia sebenarnya menyebarkan ranjau di Laut Hitam dekat Ochakiv,” katanya.

Dia menambahkan pihaknya juga memiliki indikasi bahwa pasukan Rusia sebelumnya memasang ranjau di Sungai Dnieper.

“Dampak dari tindakan Rusia, yang telah menyebabkan penghentian perdagangan maritim di sepertiga utara Laut Hitam dan membuat kawasan itu tidak aman untuk navigasi, tidak dapat diremehkan karena ekspor lintas laut Ukraina sangat penting untuk ketahanan pangan global,” kata pejabat itu. 

Ukraina memasok sepersepuluh dari ekspor gandum global dan sekitar 95% dari ekspor tersebut meninggalkan negara itu melalui pelabuhan Laut Hitam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper