Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara maju pada 100 tahun kemerdekaannya atau tahun 2045, jika memiliki konsistensi kepemimpinan.
“Hitung-hitungan kami di 2045, apabila adanya konsistensi kepemimpinan dan keberanian untuk menghentikan ekspor bahan-bahan mentah, maka inshaAllah pada 2045 Indonesia berpotensi memiliki pendapatan per kapita sebesar US$21.000—US$27.000, Benar-benar kita sudah di posisi Negara maju” katanya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
Kendati demikian, Kepala Negara tidak menampik bahwa ada banyak tantangan untuk mencapai tujuan tersebut sehingga diperlukan pembangunan yang masif lintas sektor untuk mengatasinya.
“Kembali, tanpa gotong royong kita akan kesulitan menghadapi kompetisi global dan kompetisi terjadi di seluruh sektor dari hulu hingga hilir tidak hanya berkompetisi di bidang ekonomi dan bisnis, tetapi SDM, sains, dan teknologi, termasuk dalam menghadapi krisis pangan dan energi global,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Jokowi mendorong agar Indonesia terus memperkuat sikap gotong royong untuk membagun kemandirian pangan dan berdikari di urusan pangan dan ketahanan pangan.
“Setiap daerah harus memiliki keunggulan pangan sesuai dengan karakteristik tanahnya dan kondisi masyarakat serta tradisi makan warganya. Jangan dipaksa-paksa karena semua berbeda. Papua, misalnya, tanahnya cocok untuk menanam sagu, jangan dipaksa untuk makan nasi dan menanam padi. Jangan dipaksa untuk keluar dari karakternya, padahal sagu itu paling sehat karena gluten free,” ungkapnya.