Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Subvarian BA.4 dan BA.5 Merebak, Menkes: Vaksin Covid yang Ada Masih Ampuh

Vaksinasi booster disebut masih ampuh meminimalisir tingkat keparahan jika terpapar subvarian Omicron yaitu BA.4 dan BA.5
Aprianus Doni Tolok
Aprianus Doni Tolok - Bisnis.com 13 Juni 2022  |  15:46 WIB
Subvarian BA.4 dan BA.5 Merebak, Menkes: Vaksin Covid yang Ada Masih Ampuh
Menkes Budi Gunadi Sadikin ungkap efektivitas vaksin masih ampuh lawan BA.4 dan BA.5 - Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan efektivitas vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih ampuh untuk meminimalisir tingkat keparahan jika terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Hal itu dibuktikan dengan hasil pemeriksaan delapan kasus terkonfirmasi di Indonesia dimana satu orang yang bergejala sedang ternyata belum divaksinasi booster. 

"Dari delapan orang yg tertular BA.4 dan BA.5, hanya satu orang yang bergejala sedang dan belum booster," katanya di Jakarta, Senin (13/6/2022). 

Sementara itu, tujuh kasus lainnya yang bergejala ringan dan tidak bergejala tercatat sudah melakukan vaksinasi booster. 

Untuk itu, Menkes mengimbau dan mendorong masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinasinya hingga dosis ketiga.

Lebih lanjut, Menkes mengungkapkan asal muasal delapan kasus terkonfirmasi BA.4 dan BA.5 di Indonesia. 

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan sebanyak tiga kasus merupakan imported case yang berasal dari Mauritius, Amerika Serikat, dan Brasil saat mengikuti acara di Bali.

Sementara itu, lima kasus lainnya merupakan transmisi lokal, termasuk di Jakarta. 

"Jadi memang transmisi lokal ini sudah terjadi di Jakarta," kata Menkes. 

Meskipun menimbulkan kenaikan kasus harian, Menkes memprediksi lonjakan kasus akibat penyebaran BA.4 dan BA.5 tidak akan setinggi varian Delta dan Omicron sebelumnya. 

"Puncak kasusnya maupun hospitality dan kematian jauh lebih rendah dibandingkan dengan Delta dan Omicron," ujarnya. 

Budi juga menyebut puncak penularan dua subvarian ini hanya sekitar sepertiga jika dibandingkan dengan varian Delta dan Omicron. 

Sementara itu, tingkat kematiannya hanya sekitar sepersepuluh dari dua varian sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

menkes Covid-19 omicron
Editor : Aprianus Doni Tolok

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top