Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan efektivitas vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih ampuh untuk meminimalisir tingkat keparahan jika terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Hal itu dibuktikan dengan hasil pemeriksaan delapan kasus terkonfirmasi di Indonesia dimana satu orang yang bergejala sedang ternyata belum divaksinasi booster.
"Dari delapan orang yg tertular BA.4 dan BA.5, hanya satu orang yang bergejala sedang dan belum booster," katanya di Jakarta, Senin (13/6/2022).
Sementara itu, tujuh kasus lainnya yang bergejala ringan dan tidak bergejala tercatat sudah melakukan vaksinasi booster.
Untuk itu, Menkes mengimbau dan mendorong masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinasinya hingga dosis ketiga.
Lebih lanjut, Menkes mengungkapkan asal muasal delapan kasus terkonfirmasi BA.4 dan BA.5 di Indonesia.
Baca Juga
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan sebanyak tiga kasus merupakan imported case yang berasal dari Mauritius, Amerika Serikat, dan Brasil saat mengikuti acara di Bali.
Sementara itu, lima kasus lainnya merupakan transmisi lokal, termasuk di Jakarta.
"Jadi memang transmisi lokal ini sudah terjadi di Jakarta," kata Menkes.
Meskipun menimbulkan kenaikan kasus harian, Menkes memprediksi lonjakan kasus akibat penyebaran BA.4 dan BA.5 tidak akan setinggi varian Delta dan Omicron sebelumnya.
"Puncak kasusnya maupun hospitality dan kematian jauh lebih rendah dibandingkan dengan Delta dan Omicron," ujarnya.
Budi juga menyebut puncak penularan dua subvarian ini hanya sekitar sepertiga jika dibandingkan dengan varian Delta dan Omicron.
Sementara itu, tingkat kematiannya hanya sekitar sepersepuluh dari dua varian sebelumnya.