Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keanggotaan Ukraina di Uni Eropa Ditentukan Pekan Depan

Uni Eropa akan memutuskan masuk atau tidaknya Ukraina meskipun perang masih berkecamuk akibat invasi Rusia sejak akhir Februari.
Keanggotaan Ukraina di Uni Eropa akan ditentukan pekan depan./Bloomberg
Keanggotaan Ukraina di Uni Eropa akan ditentukan pekan depan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Uni Eropa (UE) akan menentukan keanggotaan Ukraina masuk Uni Eropa pekan depan meskipun pertempuran masih berkecamuk di wilayah timur dan selatan negara itu akibat invasi Rusia sejak 24 Februari lalu.

Pengumuman itu disampaikan Presiden UE, Ursula von der Leyen saat melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv.

Dia mengatakan pembicaraan yang dia lakukan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "akan memungkinkan pihaknya menyelesaikan penilaian pada akhir minggu depan". Hal itu menunjukkan untuk pertama kali blok tersebut secara terbuka memberikan  batasan waktu.

Zelensky terus mendesak untuk segera masuk ke Uni Eropa sebagai cara untuk mengurangi kerentanan geopolitik Ukraina yang secara brutal diinvasi oleh invasi Rusia.

Akan tetapi para pejabat dan pemimpin di blok itu memperingatkan bahwa, sekalipun dengan status pencalonan, keanggotaan UE yang sebenarnya bisa memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.

Von der Leyen, yang muncul bersama Zelenskyy selama kunjungan keduanya ke Kyiv sejak perang dimulai, tidak memberikan janji apa pun dengan catatan reformasi lebih lanjut diperlukan.

Sementara itu, presiden Ukraina memperingatkan bahwa saat ini adalah "waktu yang menentukan" bagi masa depan negaranya dan Uni Eropa.

"Rusia ingin merusak persatuan Eropa, ingin membiarkan Eropa terpecah dan ingin membiarkannya lemah. Seluruh Eropa adalah target Rusia. Ukraina hanya tahap pertama dalam agresi ini," ujarnya seperti dikutip Channel News Asia, Minggu (12/6).

Meskipun ada keberatan di antara beberapa negara anggota, para pemimpin UE diharapkan akan menyetujui status kandidat Ukraina pada pertemuan puncak pada 23-24 Juni, meskipun dengan persyaratan tegas.

Uni Eropa dan Amerika Serikat sangat mendukung posisi Ukraina dan mengirimkan senjata serta uang tunai untuk membantunya mengalahkan pasukan Rusia. Negara sekutu juga menghukum Moskow dengan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Zelensky terus mendesak mereka melalui upaya diplomatik berkelanjutan yang membuatnya muncul melalui tautan video di parlemen dan pertemuan puncak di seluruh dunia.

Kemarin, Zelensky memperingatkan KTT Dialog Keamanan di Singapura tentang bahaya krisis pangan global yang ditimbulkan oleh blokade Rusia terhadap pelabuhan Laut Hitam Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper