Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia Vs Ukraina: Rusia Gunakan Taktik Bumi Hangus di Sievierodonetsk

Pasukan Rusia membombardir posisi Ukraina di Kota Sievierodonetsk dengan rentetan serangan artileri serta udara dan pertempuran jalanan tanpa henti.
Misil Rusia membombardir pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina/New York Times
Misil Rusia membombardir pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina/New York Times

Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia membombardir posisi Ukraina di Kota Sievierodonetsk dengan rentetan serangan artileri serta udara dan pertempuran jalanan tanpa henti, menurut Gubernur Provinsi Luhansk.

Setelah serangan balik Ukraina selama akhir pekan, tentara Rusia berusaha membalas. Mereka mencoba bergerak maju mengusir pejuang Ukraina dari benteng terakhir di zona industri. Sekitar 10.000 hingga 11.000 warga sipil tetap berada di kota itu.

Gubernur regional, Serhiy Haidai mengatakan pertempuran jalanan yang sulit terus berlanjut dengan berbagai tingkat keberhasilan

“Situasinya terus berubah, tetapi Ukraina menangkis serangan,” katanya.

Kota tetangga Lysychansk, beberapa kilometer selatan Sievierodonetsk "hancur total", tambahnya.

“Serangan Rusia meningkat secara signifikan selama 24 jam terakhir. Mereka menggunakan taktik bumi hangus,” katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (8/6/2022).

Disebutkan, bahwa sebuah sekolah dan pasar telah dihantam bom dan sebuah gedung perguruan tinggi diratakan dengan tanah.

Kremlin ingin sekali mendeklarasikan kemenangan di Sievierodonetsk yang akan memberinya kendali penuh atas Provinsi Luhansk.

Ketika Vladimir Putin memulai invasinya pada 24 Februari 2022, dia berjanji “membebaskan” bagian-bagian wilayah Donetsk dan Luhansk yang belum berada di tangan separatis.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan 97 persen dari wilayah terakhir berada di bawah kendali Kremlin.

Pasukannya bergerak maju dari Popasna, 30 km selatan Sievierodonetsk. Mereka telah menguasai Lyman, Sviatohirsk dan 15 kota lainnya, katanya.

Namun demikian, Moskow membuat kemajuan yang lambat secara keseluruhan. Tujuh pekan setelah memulai operasi militer skala penuh di Donbas, mereka tidak dapat merebut kota-kota penting Slavyansk dan Kramatorsk, atau mengepung tentara di bagian timur Ukraina seperti yang diharapkan.

Dalam pengarahan intelejen terbarunya, Kementerian Pertahanan mengatakan kemajuan Rusia dari Popasna telah “berhenti selama seminggu terakhir”. Mereka sedang bersiap untuk bergerak menuju Kota Izium di barat laut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper