Bisnis.com, JAKARTA - Bursa calon presiden dan wakil presiden masih terus menghangat meskipun Pemilu 2024 masih jauh. Sejumlah nama disebut telah mulai menaikkan popularitas dan elektabilitas di tengah masyarakat.
Dua nama yang paling populer dari PDI Perjuangan untuk maju di Pilpres mendatang adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani.
Menanggapi hal tersebut, Peneliti Utama Siti Zuhro menilai bahwa masyarakat tidak boleh hanya dicekoki dengan promosi dan popularitas semata.
“Saya menyatakan, masyarakat pemilih jangan cuma dicekokin dengan popularitas dan preferensi,” katanya, Senin (6/6/2022).
Meskipun keduanya populer, nyatanya PDI Perjuangan belum memutuskan sosok yang akan diboyongnya pada perhelatan pesta demorasi lima tahunan itu.
Lebih lanjut, Siti menilai, peran ketua umum memegang peranan penting di PDI Perjuangan, baik dalam dalam promosi kader, menentukan capres-cawapres, termasuk untuk berkoalisi. Siti mengakui partai Banteng memiliki banyak kader berkualitas sehingga baik untuk melakukan konvensi.
Baca Juga
“PDIP memiliki banyak kader yang berkualitas, mereka seharusnya bisa diberi ruang untuk berkompetisi secara sehat dan kemudian hasil pilihan ditentukan dalam konvensi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indodata, Danis T.S. Wahidin menyatakan tokoh dengan elektabilitas yang tinggi, perlu membuktikan bahwa mereka juga mampu membawa perubahan baik bagi masyarakat.
Menurutnya, elektabilitas justru menjadi cambuk bagi para elit untuk membawa aspirasi masyarakat dan membawa kepentingan bangsa.
“Karena elektabilitas bisa bergerak sangat cepat, yang lebih penting kinerja, apakah kinerja politik benar benar dirasakan masyarakat, betul-betul emansipatoris membawa kepentingan masyarakat,” katanya.
Dia menambahkan, dinamika internal partai harus terus menjaga marwah partai itu sendiri. Selain itu, diperlukan juga untuk selalu menjaga optimisme kebangsaan dan menjaga semangat kebangsaan selain membumikan nilai-nilai yang digagas Bung Karno, Nasionalisme, Kebudayaan, Kebersamaan, Gotong royong.
"Ini saya kira perlu,” pungkas Danis.
Diberitakan sebelumnya, Ganjar Pranowo tegas mengatakan jika penetapan calon presiden (capres) dari PDIP adalah hak preogratif Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
Ganjar juga menjawab santai terkait kritik pedas Trimedya Panjaitan yang menyebutnya tak memiliki prestasi selama dua periode menjabat gubernur Jateng. Dia bahkan mengatakan bahwa kritik dari Trimedya jadi vitamin buatnya.
"Ya tidak apa-apa apa (disebut tidak berprestasi). Kalau kritik dari kolega buat saya itu vitamin untuk memperbaiki dan koreksi," jelasnya.