Bisnis.com, JAKARTA – Dunia usaha saat ini memiliki peran penting dalam menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan dengan menghidupkan pendekatan inklusi pada perusahaan serta komunitasnya.
Komitmen untuk menjaga keberagaman dan nilai inklusif, secara konsisten senantiasa diperkuat PT Unilever Indonesia, Tbk. (Unilever Indonesia). Merayakan lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni, Unilever Indonesia berbagi serangkaian kemajuan di bawah naungan Equity, Diversity, and Inclusion Board (ED & I Board), sebagai realisasi komitmen jangka panjang Unilever Indonesia untuk memainkan peran nyata dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang setara, beragam dan inklusif.
Hernie Raharja selaku Chair ED & I Board Unilever Indonesia menjelaskan bahwa Pancasila merupakan pengejawantahan dari tekad Indonesia untuk menjadi bangsa yang satu di atas segala perbedaan. Sejalan dengan tema peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 yaitu ‘Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia’,
Hernie menjelaskan, Unilever Indonesia percaya bahwa semangat untuk memajukan kesetaraan, keberagaman dan inklusivitas menjadi salah satu modal utama dalam membangun Indonesia yang bersatu, berkeadilan sosial, dan beradab.
“Untuk mendukung hal tersebut, Unilever Indonesia terus memainkan peran dengan mempertajam upaya untuk merealisasikan tiga pilar utama komitmen ED&I kami, yaitu Kesetaraan Gender, Kesetaraan untuk Penyandang Disabilitas, dan Penghapusan Diskriminasi dan Stigma. Komitmen ini kami wujudkan baik melalui inisiatif korporat ataupun melalui program dan kampanye yang dilakukan oleh brand-brand kami,” terang Hernie, dalam Siaran Pers, Rabu (1/6/2022).
Komitmen dalam hal kesetaraan, dibuktikan dengan capaian per akhir tahun 2021, Unilever Indonesia melalui berbagai program telah melampaui rata-rata proporsi perempuan dalam posisi manajemen di lingkungan korporasi nasional.
Baca Juga
Di bidang pendidikan, Unilever mendorong 180 perempuan di bidang Science, Technology, Engineering Mathematic (STEM) untuk mengembangkan karir dan memberikan beasiswa kepada 270 perempuan muda untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.
Di samping itu, perusahaan juga mendukung 87.000 pengusaha kecil perempuan untuk berdaya dengan memanfaatkan teknologi, memberikan pelatihan tentang Positive Body Image pada lebih dari 6.500 guru yang menjangkau 300.000 remaja, serta memberdayakan 13.000 perempuan untuk menggali potensi diri melalui platform penelusuran minat dan bakat.
Disampaikan Hernie, salah satu tujuan dari strategi global Unilever Compass adalah menciptakan dunia yang lebih toleran dan inklusif, berbagai upaya yang dijalankan ED &I board yang dipimpinnya ini merupakan perwujudan komitmen tersebut di Indonesia.
Unilever Indonesia juga berkomitmen untuk memperkuat kepemimpinan perempuan. Komitmen tersebut, dibuktikan dengan terus mendorong kepemimpinan perempuan di jajaran komisaris, direksi, maupun manajerialnya. Saat ini, 33% dari Dewan Komisaris dan 56% dari Dewan Direksi Perusahaan dijabat oleh perempuan, termasuk posisi Presiden Direktur.
“Selain itu, 44% dari posisi manajer menengah dan senior juga diduduki oleh perempuan,” ucap Hernie.