Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Jokowi Sebut Ende NTT Daerah Istimewa, Ini Sebabnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara Hari Lahir Pancasila ke-77 di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/6/2022).
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi menuju Rumah Perenungan Bung Karno di Ende, NTT usai mempimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu (1/6/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi menuju Rumah Perenungan Bung Karno di Ende, NTT usai mempimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu (1/6/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara Hari Lahir Pancasila ke-77 di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (1/6/2022).

Dalam kesempatan tersebut, dia mengungkapkan Ende merupakan daerah yang istimewa lantaran menjadi tempat Presiden Pertama RI Soekarno untuk merumuskan Pancasila.

"Hari ini 1 Juni 2022, kita memperingati Hari Lahir Pancasila di Kota Ende, Nusa Tenggara Timur. Di kota yang sangat bersejarah ini Bung Karno proklamator Kemerdekaan, Bapak Pendiri Bangsa merenungkan dan merumuskan Pancasila yang kemudian disahkan oleh PPKI sebagai dasar negara dan mewariskan Pancasila bagi bangsa dan negara," kata Jokowi dikutip dari kanal YouTube Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Senin (1/6/2022).

Jokowi kemudian mengajak anak-anak bangsa di manapun berada untuk bersama-sama membumikan Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

Menurut Kepala Negara Pancasila bukan hanya telah mempersatukan masyarakat Indonesia, namun juga menjadi bintang penuntun ketika Bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan ujian.

"Ini sudah dibuktikan berkali-kali dalam perjalanan sejarah bangsa. Bahwa bangsa dan negara kita bisa tetap berdiri kokoh menjadi negara yang kuat karena kita sepakat berlandaskan pada Pancasila," katanya.

Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk mengamalkan Pancasila dan memperjuangkannya.

Dia meminta agar Pancasila diterapkan dalam sistem kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan.

"Kita mengimplementasikan dalam tata kelola kemasyarakatan menjiwai interaksi antar sesama anak bangsa. Inilah tugas kita bersama, tugas seluruh komponen bangsa menjadikan Pancasila ideologi yang bekerja yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia," paparnya.

Jokowi juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Hal tersebut diikuti dengan ancaman krisis energi, pangan, ancaman kemiskinan, dan perang di Ukraina.

"Sebagai pemegang mandat Presidensi G20 kita mengajak seluruh negara maju bergotong royong menciptakan umat manusia yang lebih baik. Membangun sistem kesehatan global yang mampu menghadapi krisis di masa depan," ungkapnya.

Dia juga berharap dapat membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, berperikemanusiaan dan berperikeadilan.

Terakhir Jokowi mengajak pemimpin daerah, kepala Pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemimpin partai politik, pemimpin ormas, dan pemimpin lainnya untuk menjadi teladan.

"Menjadi contoh aktualisasi nilai-nilai Pancasila mengajak seluruh masyarakat untuk bergerak aktif mengokohkan nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju dan cita-cita proklamasi Kemerdekaan," pungkasnya.

Upacara kali ini juga digelar secara online dan dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia Maaruf Amin, Mantan Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, dan Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Try Sutrisno.

Ini merupakan kali pertama upacara Hari Lahir Pancasila digelar di luar Ibu Kota Jakarta. Pada upacara kali ini Brigadir Jenderal TNI Harfendi bertugas sebagai Perwira Upacara.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Susatyo berperan membacakan teks Pancasila. Yang membacakan teks Undang-Undang Dasar 1945 yaitu Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Lodewijk F. Paulus.

Kemudian yang akan memimpin pembacaan doa setelah aman inspektur upacara yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper