Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 3 Tanjung Emas melaporkan bahwa tanggul jebol penyebab banjir rob milik PT Lamicitra sudah tertutup per hari ini, Jumat (27/8/2022), pukul 10.00 WIB. Kendati demikian, nantinya tanggul akan tetap dibuat lebih tinggi.
“Tanggul jebol Lamicitra sudah tertutup namun akan tetap ditinggikan,” terang GM Pelindo Pelabuhan Tanjung Emas Hardianto dalam keterangan resmi, Jumat (27/8/2022).
Sebelumnya, sejumlah upaya dilakukan untuk menangani tanggul jebol yang menyebabkan banjir rob di area tersebut. Contohnya, dengan menyiapkan 3.600 sand bag atau karung pasir untuk membantu memperbaiki tanggul jebol milik PT Lamicitra itu. Hardianto menyampaikan bahwa langkah tersebut bertujuan agar banjir rob di area pelabuhan tidak semakin meluas.
Nantinya, ribuan karung sand bag tersebut akan digunakan untuk menutup sementara tanggul jebol di sisi luar pelabuhan agar air rob tidak kembali masuk ke wilayah pelabuhan.
Selain itu, saat ini fokus dari Pelindo Pelabuhan Tanjung Emas yakni untuk mengeluarkan air di dalam pelabuhan dengan pompa milik Pelindo. Upaya tersebut dibantu juga oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Hardianto juga melaporkan bahwa kondisi jalan coaster akses pelabuhan saat ini masih tergenang oleh air, namun sudah bisa dilalui oleh kendaraan besar.
Baca Juga
Dia menyampaikan operasional dari pelabuhan berangsur semakin pulih. “Operasional pelabuhan berangsur pulih di Terminal Penumpang, Dermaga Nusantara, Samudera dan TPK Semarang,” tutup Hardianto.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan jebolnya tanggul yang berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Senin (23/5/2022), disebabkan oleh kondisi pasang yang sangat ekstrem hingga menyebabkan banjir rob.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Pantja Dharma Oetojo mengatakan kondisi pasang air laut yang sangat tinggi menyebabkan limpasan di atas tanggul yang berada di kawasan pelabuhan.
Adapun, tanggul jebol tersebut merupakan aset milik Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. Kementerian PUPR menytakan akan terus koordinasi dengan kawasan pelabuhan untuk bisa menanggulangi tanggul yang jebol.
"Tanggul itu kalau terus dilimpasi air kemungkinan jebol," kata Pantja kepada Bisnis, Rabu (25/5/2022).