Bisnis.com, JAKARTA - China menyatakan tidak akan membiarkan kekuatan militer Amerika Serikat ikut campur dalam urusan dalam negerinya setelah Presiden AS Joe Biden Biden menyatakan siap membela Taiwan jika diserang China.
"Mengenai masalah kedaulatan dan integritas teritorial China serta kepentingan inti lainnya, tidak ada ruang untuk kompromi," kata Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China seperti dikutip CNN.com, Selasa (24/5/2022).
Wenbin juga mendesak pihak AS untuk mengikuti prinsip Satu China dan berhati-hati dalam berkomentar dan mengambil tindakan terkait masalah Taiwan.
Menurutnya, AS tidak boleh mengirim sinyal dukungan kepada kekuatan pro kemerdekaan Taiwan dan separatis sehingga tidak menyebabkan kerusakan serius di Selat Taiwan, termasuk hubungan China-AS.
Juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, Zhu Fenglian menambahkan, pihaknya mendesak AS untuk berhenti mengatakan atau melakukan sesuatu yang melanggar prinsip Satu China dan tiga Komunike Bersama China-AS.
"Mereka yang bermain api pasti akan membakar diri mereka sendiri, ujarnya.
Baca Juga
Adapun, Taiwan yang terletak kurang dari 177 kilometer di lepas pantai China, selama lebih dari 70 tahun berada di pemerintahan terpisah. Namun, kondisi itu tidak menghentikan Partai Komunis China yang berkuasa untuk mengklaim pulau itu sebagai miliknya.
Pemimpin China Xi Jinping mengatakan bahwa penyatuan kembali antara China dan Taiwan tidak dapat dihindari dan sangat berpotensi melibatkan kekuatan militer.
Ketegangan antara Beijing dan Taipei berada pada titik tertinggi dalam beberapa dekade terakhir setelah militer China mengirimkan banyak pesawat perang di dekat pulau itu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Joanne Ou mengatakan kepada CNN bahwa pihaknya menyambut dengan tulus dan berterima kasih kepada Presiden Biden karena menegaskan kembali komitmen kuatnya terhadap Taiwan.