Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 900 tentara Ukraina yang ditawan di pabrik baja Azovstal, Mariupol, dikirim ke penjara di wilayah yang dikuasai Rusia.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan pada Rabu malam bahwa dari 959 tentaara Ukraina yang telah menyerah sejak Selasa, 51 orang diantaranya dirawat karena luka-luka dan sisanya telah dikirim ke bekas penjara di kota Olenivka di sebuah daerah yang dikuasai Rusia di wilayah Donetsk.
Kementerian Pertahanan Rusia juga merilis video pada hari Rabu tentang apa yang dikatakannya sebagai pejuang Ukraina yang menerima perawatan di rumah sakit di kota Novoazovsk. Rumah sakit itu dikuasai Rusia setelah menguasai pabrik baja Azovstal yang terkepung di Mariupol.
Dalam video, sekelompok pria ditampilkan berbaring di tempat tidur di sebuah ruangan dan dua orang tengah berbicara singkat di depan kamera. Seorang tentara mengatakan dia diperlakukan normal dan dia tidak sedang ditekan secara psikologis.
Zakharova mengatakan kepada wartawan bahwa semua tentara Azovstal yang terluka akan diberikan perawatan medis yang berkualitas seperti dikutip TheGuardian.com, Kamis (19/5/2022).
Lebih lanjut, pihak Ukraina belum mengomentari perkembangan terbaru itu. Namun, dalam pidatonya Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan, sebuah misi evakuasi terus berlanjut dengan bantuan dari mediator internasional paling berpengaruh.
Baca Juga
Denis Pushilin, kepala republik Donetsk mengatakan pada hari Rabu bahwa ada tentara berpangkat tinggi Ukraina yang masih bersembunyi di pabrik.
Baik Rusia dan Ukraina telah menyatakan tidak ada kesepakatan terkait penyerahan pasukan di sana. Para tentara terus bersembunyi selama berminggu-minggu di jaringan terowongan dan bunker yang luas di bawah pabrik baja itu.