Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-84: Perundingan Stagnan, Kejahatan Perang Rusia Diselidiki

Serangan Rusia ke Ukraina tercatat sudah memasuki hari ke-84, atau sudah hampir tiga bulan lamanya.
Fasilitas produksi minyak Rusia di Vankorskoye, Siberia./Antara-Reuters
Fasilitas produksi minyak Rusia di Vankorskoye, Siberia./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Serangan Rusia ke Ukraina tercatat sudah memasuki hari ke-84, atau sudah hampir tiga bulan lamanya.

Pada hari ini, Rabu (18/5/2022), pengadilan Internasional mengirim 42 orang delegasi ke Ukraina guna menyelidiki kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia sejak awal invasi yang mereka lakukan.

Dalam laporan lain, hal serupa juga dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) lewat unit baru yang mereka buat guna mengidentifikasi kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia di wilayah Ukraina.

Selain kejadian tersebut, terdapat beberapa kejadian yang ada pada perang atau invasi Rusia ke Ukraina pada hari ke-84 ini.

Dilansir dari The Guardian, Rabu (18/5/2022) berikut rangkuman kejadian yang terdapat pada hari ke-84 perang berlangsung.

Perundingan Damai Rusia Ukraina Terhenti

Pejabat dari kedua negara menginformasikan jika negosiasi damai yang dilakukan oleh Rusia dan Ukraina mengalami stagnan atau terhenti.

Hal ini terjadi karena kedua negara saling menyalahkan dan Rusia menganggap memulai kembali perundingan damai dengan Ukraian akan sangat sulit.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan dia yakin tidak ada kesepakatan damai yang dapat dibuat jika negosiator mencoba untuk mentransfer dialog dan fokus pada apa yang dikatakan barat daripada situasi langsung di Ukraina.

Nasib Pembela Ukraina di Azovstal Belum Jelas

Setelah para pejuang menyerah dan dipindahkan ke wilayah yang dikuasai Rusia, lebih dari 260 tentara Ukraina belum jelas nasib kedepan mereka akan seperti apa.

Wakil menteri pertahanan Ukraina mengatakan mereka akan ditukar dalam pertukaran tahanan, tetapi beberapa pejabat Rusia mengatakan mereka dapat diadili atau bahkan dieksekusi.

8 Orang Tewas dan 12 Terluka Dalam Serangan Di Chernihiv

Layanan darurat Ukraina menginformasikan jika delapan orang tewas dan 12 terluka setelah Rusia melancarkan serangan rudal di desa Desna di wilayah utara Ukraina Chernihiv.

Gubernur regional, Viacheslav Chaus, mengatakan Rusia meluncurkan empat rudal sekitar pukul 5 pagi waktu setempat pada hari Selasa dan dua dari rudal itu menghantam gedung-gedung di desa itu.

Prancis Janjikan Kirim Senjata Lebih Cepat ke Ukraina

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berjanji kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, bahwa pengiriman senjata Prancis ke Kyiv akan meningkat dalam beberapa hari mendatang. Zelenskiy mengatakan dia melakukan percakapan yang intesn dengan Macron di mana mereka membahas tentang menyelematkan para tentara yang masih berada di Azovstal.

Uni Eropa Klaim Pasukan Rusia Mengalami Kerugian Besar

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan pasukan Rusia mungkin telah menderita kerugian yang mengesankan sejak invasi mereka ke Ukraina.

Dia mengatakan kepada wartawan jika Rusia telah kehilangan 15 persen dari pasukan mereka sejak awal perang, ini adalah rekor dunia tentang kerugian tentara yang hanya menyerang suatu negara.

Swedia dan Finlandia Ajukan Tawaran Gabung Dengan NATO

Finlandia dan Swedia mengumumkan mereka akan mengajukan tawaran untuk bergabung dengan NATO secara bersamaan, meskipun ada ancaman Turki untuk memblokir ekspansi aliansi militer.

Parlemen Finlandia sangat menyetujui proposal pemerintah untuk bergabung dengan NATO, sehari setelah Swedia mengkonfirmasi niatnya untuk bergabung dengan aliansi tersebut. Presiden Finlandia, Sauli Niinistö, mengatakan dia yakin kedua negara akan mengatasi penentangan Turki terhadap tawaran keanggotaan bersejarah mereka.

Putin Anggap Eropa Ambil Risiko Besar Dengan Embargo Minyak Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa Eropa mengambil dengan mengembargo pasokan energi Rusia. Berbicara pada pertemuan dengan manajer minyak domestik dan pejabat pemerintah, Putin mengatakan tidak mungkin bagi beberapa negara Eropa untuk segera membuang minyak Rusia sebagai sumber energi  negara mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper