Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe kembali dilantik menjadi perdana menteri baru untuk keenam kalinya. Dia dinilai mampu membawa stabilitas di tengah krisis politik dan ekonomi yang melanda negara kepulauan itu.
Wickremesinghe, 73, diambil sumpah di hadapan Presiden Gotabaya Rajapaksa dalam sebuah upacara di kantor presiden kemarin.
"Sebuah kabinet kemungkinan akan ditunjuk hari ini," ujar Sudewa Hettiarachchi, juru bicara Presiden Rajapaksa seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (13/5).
Sebelumnya, saudara laki-laki sang presiden, Mahinda Rajakapsa, mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Senin lalu. Dia mundur menyusul kemarahan massa akibat serangan kekerasan oleh para pendukungnya terhadap pengunjuk rasa damai yang menuntut pemerintahannya mundur.
Pengunduran dirinya secara otomatis membubarkan Kabinet dan meninggalkan kekosongan administratif pemerintahan.
Penunjukan atas Wickremesinghe dipandang sebagai upaya untuk mengakhiri kekerasan yang dipicu oleh krisis ekonomi dan untuk memulihkan kredibilitas internasional saat pemerintah merundingkan paket bantuan pinjaman kepada Dana Moneter Internasional (IMF).
“Ini adalah peristiwa bersejarah,” kata legislator Tamil Dharmalingam Sithadthan.
Baca Juga
Vajira Abeywardena, seorang pejabat Partai Persatuan Nasional (UNP) yang dipimpin Wickremesinghe, mengatakan sebelumnya bahwa anggota parlemen telah meminta Wickremesinghe untuk mengambil alih dan menyelesaikan semua permasalahan negara.
Abeywardena mengatakan lebih dari 160 legislator di 225 anggota parlemen mendukung pemilihan Wickremesinghe, tetapi sayangnya informasi ini tidak dapat diverifikasi secara independen.
Wickremesinghe dipandang sebagai reformis pasar bebas pro-Barat. Dia berpotensi membuat negosiasi bantuan utang dengan IMF dan agar upaya lainnya lebih lancar.
Sumber yang sama menyebutkan, Wickremesinghe telah bekerja sama dengan Rajapaksa untuk merombak Kementerian Keuangan dan bank sentral selain membuat perubahan kebijakan fiskal dan moneter.