Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebaran, Sowan dan Baliho

Tradisi sowan dan baliho menjadi model komunikasi politik paling popular yang masih digunakan para politikus untuk jual tampang saat perayaan lebaran kemarin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin iskandar (kiri) menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) yang berkunjung ke kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas kemungkinan koalisi di beberapa daerah dalam pilkada 2020 dan juga membahas soal kerja sama antar Partai. ANTARA FOTO/Reno Esnir
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin iskandar (kiri) menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) yang berkunjung ke kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas kemungkinan koalisi di beberapa daerah dalam pilkada 2020 dan juga membahas soal kerja sama antar Partai. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA -- Sowan atau ujung adalah tradisi setiap lebaran tiba. Biasanya dalam tradisi tersebut, seorang yang berusia lebih muda berkunjung ke rumah orang yang lebih tua duduk sungkem kemudian meminta maaf atas semua khilaf dan kesalahan.

Sebaliknya para tetua akan mendoakan yang muda. Bagi yang belum punya jodoh didoakan supaya enteng jodohnya, yang belum punya anak segera punya anak, yang masih menganggur segera dapat kerja, yang mau jadi presiden ya semoga cita-citanya terkabul, walau yang terakhir ini sulit untuk dicapai karena butuh modal besar dan saingannya banyak.

Tradisi sowan sendiri tak jelas sejak kapan dimulai. Konon tradisi ini sudah berlangsung secara turun temurun dan dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Mau itu kawula, priyayi, maupun santri, sowan kepada orang tua atau yang dianggap tua wajib hukumnya.

Menariknya tradisi sowan lebaran kali ini lebih semarak, karena momentumnya bertepatan dengan tahun politik. Para politikus pemuja popularitas dan elektabilitas banyak yang memanfaatkan momentum tersebut dengan berbagai manuver politiknya.

Ada yang sowan ke ulama atau tokoh masyarakat, seperti yang dilakukan Prabowo Subianto. Kendati selalu membantah kunjungannya tak terkait politik, toh nyatanya Prabowo dalam setiap safari lebarannya itu selalu didoakan menjadi pemimpin pada 2024 nanti. 

Di sisi lain, ada juga yang memilih tebar pesona dengan cara purba nan narsis misalnya memasang baliho di perempatan dan pinggir jalan, batas kota atau kabupaten, hingga tempat-tempat wingit, angker bahkan di dekat tempat ibadah.

Mungkin kalau mau disurvei, baliho mas Ketua Umum (masketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Muhaimin Iskandar yang belakangan re-branding nama panggilannya dari Cak Imin jadi Gus Aim paling banyak tersebar khususnya di Jawa Tengah. 

Kalau Cak Imin eh Gus Aim maksud saya,  balihonya mayoritas berada di pinggir jalan raya tapi banyak dan berjajar. Baliho dengan senyuman ngekek Gus Aim seolah menyambut jutaan pemudik yang sedang menuju ke kampung halamannya masing-masing.

Sementara baliho Agus Harimurti Yudhoyono, politikus Demokrat yang mewarisi kursi Ketua Umum dari bapaknya, ukurannya gede-gede dan berada di posisi strategis.

Tengok saja kalau mau keluar Kota Jepara atau masuk wilayah Kabupaten Demak dari Kota Semarang, baliho AHY nampang cukup mentereng. Tampilan AHY begitu santun, pakai peci hitam dan seragam biru Demokrat atau baju koko putih. SI4P AHY!

Biasanya di samping foto AHY ada politikus lokal, bisa bupati dari Demokrat, anggota DPR atau DPRD. 

Oh ya, baliho-baliho gagah Mas AHY dan Gus Aim itu dilengkapi dengan pesan atau ucapan selamat datang dan selamat lebaran juga loh.. Khusus baliho Cak Imin, kalimatnya secara terang-terangan menyebut Ketum PKB itu sebagai calon pemimpin di Pilpres 2024.

Selain Gus Aim dan AHY sebenarnya ada juga tokoh lainnya yang ikut mejeng di baliho. Anies Baswedan, misalnya, salah kandidat calon presiden (capres) tersebut balihonya mejeng di pertigaan Terminal Secang, Magelang. 

Di beberapa sudut kota Magelang hingga Yogyakarta, baliho atau poster politik Anies Baswedan juga bertebaran di mana-mana. Kalau enggak salah kalimatnya, Anies for President.

Entah apa hubungan baliho dan poster politik itu di wilayah Jawa Tengah dan DIY saat musim mudik dan lebaran tiba. Apakah sekadar jualan tampang atawa memang tulus ingin menyapa warganya supaya lebih dikenal dan mendapatkan dukungan saat Pilpres 2024 nanti atau ada motif lainnya? Wallahu alam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper