Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin dunia menyerukan penyelidikan penuh, independen dan transparan atas pembunuhan wartawati Al-Jazeera Shireen Abu Akleh oleh tentara Israel. Mereka menuntut agar pelaku penembakan diadili.
Adapun, wartawati senior yang menjadi ikon peliputan konflik di Palestina itu ditembak oleh pasukan Israel saat melakukan pekerjaannya di Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Peristiwa tragis itu memicu kemarahan dari Uni Eropa, PBB hingga para pemimpin dari Palestina, Qatar, Afghanistan, Mesir, Iran, Pakistan, China serta sejumlah negara lainnya.
Uni Eropa mendesak penyelidikan independen, sedangkan Kepala Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet mengaku terkejut dan meminta tentara Israel tersebut harus bertanggung jawab.
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyebut kematian Abu Akleh sangat mengerikan dan menyerukan penyelidikan yang transparan. Dia mengatakan melindungi warga negara dan jurnalis Amerika Serikat adalah prioritas tertinggi negara. Gedung Putih juga menyerukan penyelidikan menyeluruh.
“Kami sangat sedih dan mengutuk keras pembunuhan jurnalis Amerika Serikkat Shireen Abu Akleh di Tepi Barat,” kata Ned Price, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (12/5/2022).
Baca Juga
Dia menegaskan, investigasi harus segera dan menyeluruh. Menurutnya, kematian Abu Akleh merupakan penghinaan terhadap kebebasan pers di seluruh dunia.
Hal yang sama juga disampaikan Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides dan juru bicara Uni Eropa untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Luis Miguel Bueno.
Kecaman dan tuntutan yang sama juga disampaikan oleh sejumlah organisasi wartawan dunia termasuk International Federation of Journalists dan Reporters Without Borders.