Bisnis.com, JAKARTA - Rusia memperingati kemenangan atau Hari Kemerdekaan atas Nazi Jerman yang ke-77 tahun pada Senin (9/5/2022). Presiden Rusia Vladimir Putin memulai pidato utamanya di parade Hari Kemerdekaan dengan menyatakan bahwa operasi militer di Ukraina untuk keamanan Rusia.
Sekitar 11.000 tentara berpartisipasi dalam parade di Lapangan Merah Moskow. Parade militer juga berlangsung di Vladivostok dan Novosibirsk.
Pada Hari Kemerdekaan Rusia, isi pidato Presiden Putin berpusat pada perang di Ukraina yang dimulai setelah invasi Rusia pada 24 Februari 2022.
Dia mengatakan invasi ke Ukraina merupakan satu-satunya keputusan yang tepat dengan klaim bahwa negara Barat sedang mempersiapkan invasi ke Rusia.
“NATO menciptakan ketegangan di perbatasan. Mereka tidak mau mendengarkan Rusia, mereka punya rencana lain,” kata Presiden Putin seperti yang dilansir dari DW pada Selasa (10/5/2022).
Vladimir Putin mengklaim Rusia berjuang untuk “Tanah Air” di Donbas, agar tidak ada yang melupakan pelajaran dari Perang Dunia II. Dia juga menjanjikan dukungan bagi keluarga tentara yang gugur.
“Kematian setiap prajurit dan perwira sangat menyakitkan bagi kami. Negara akan melakukan segalanya untuk mengurus keluarga-keluarga ini,” janji Putin.
Apa Itu Hari Kemerdekaan Rusia?
Di Rusia, Hari Kemenangan atau Hari Kemerdekaan seperti yang disebut di era pasca-Uni Soviet, selama beberapa dekade merupakan hari peringatan yang menyedihkan.
Uni Soviet kehilangan jutaan warganya selama Perang Dunia II. Oleh karena itu, 9 Mei adalah hari untuk merenungkan kehilangan tersebut.
Sementara itu, sekutu Barat merayakan penyerahan Jerman pada 8 Mei. Penyerahan resmi pada 1945 secara sengaja dilakukan tanggal 8 Mei di barat Moskow saat tengah malam di Rusia. Ini memberikan Uni Soviet hari peringatannya sendiri.
Apa yang terbaru di Ukraina?
Parade tersebut dilakukan satu hari setelah pejabat Ukraina mengatakan serangan udara Rusia menewaskan 60 orang yang berlindung di sebuah sekolah.
Pertempuran berlanjut di berbagai wilayah, tetapi Rusia paling dekat dengan kemenangan di kota pelabuhan Mariupol. Pejuang terakhir Ukraina yang tersisa membuat berdiri terakhir di pabrik baja telah menolak tenggat waktu untuk meletakkan senjata mereka.
Kontrol penuh atas Mariupol akan memungkinkan Moskow untuk membuat jembatan darat antara semenanjung Krimea, yang dirampasnya pada 2014, dan wilayah timur yang dijalankan oleh separatis pro-Rusia.