Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Rusia mengizinkan media asing untuk mengunjungi pembangkit nuklir Zaporizhzhia di Ukraina Selatan, yang mereka taklukkan pada awal Maret setelah pertempuran sengit yang memicu kekhawatiran global tentang potensi bencana atom.
Dikutip melalui Channel News Asia, Swni (2/5/2022), Mayor Jenderal Pasukan Perlindungan NBC Rusia Valery Vasilyev mengatakan PLTN Zaporizhzhia beroperasi secara normal, sesuai dengan semua standar keselamatan nuklir, radiasi, dan lingkungan.
Bahkan, disebutkan, situasi radiasi di wilayah stasiun, serta di zona sanitasi dan lingkungan di zona pengamatan adalah normal.
“Penduduk dan pekerja pembangkit listrik tenaga nuklir benar-benar aman. Semua kondisi nyaman sedang diciptakan agar mereka dapat bekerja, menghasilkan energi, dan menjaga pembangkit listrik tenaga nuklir tetap aman,” katanya, Senin (2/5/2022)
Sekadar informasi, hampir dua bulan setelah direbut oleh pasukan Rusia, ada beberapa tanda pertempuran untuk pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina yang memicu kekhawatiran global akan potensi bencana atom.
Selain gedung administrasi yang hangus, kompleks luas di selatan Ukraina - pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa - tampaknya sebagian besar tidak tersentuh oleh bentrokan selama kunjungan media hingga akhir pekan, bagian dari tur pers yang diselenggarakan oleh militer Rusia.
Baca Juga
Ada keprihatinan internasional yang mendalam atas situasi di pabrik, yang memiliki enam dari 15 reaktor Ukraina dan dapat menciptakan energi yang cukup untuk empat juta rumah.
Pasukan Rusia merebut lokasi tersebut di tengah pertempuran pada awal Maret yang menyebabkan kebakaran besar di fasilitas pelatihan di pabrik tersebut, yang terletak di sepanjang sungai Dnipro di selatan kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina.
Tidak ada lonjakan radiasi, tetapi bentrokan itu tetap menimbulkan kekhawatiran yang mendalam, terutama di negara yang merupakan lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia di Chernobyl pada 1986.