Bisnis.com, JAKARTA – Mulai pekan depan, Korea Selatan akan melonggarkan aturan yang mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan. Kebijakan itu diambil setelah kasus infeksi Covid-19 dan rawat inap di negara tersebut semakin menurun.
Kendati demikian, dilansir ABC News, Jumat (29/4), masyarakat Korea Selatan masih diwajibkan untuk menggunakan masker di luar ruangan ketika tengah menghadiri kegiatan yang berpotensi memicu kerumunan besar seperti acara olahraga dan kebudayaan, konser, serta rapat umum.
Korea Selatan melaporkan 50.568 kasus virus Covid-19 baru pada Jumat (29/4). Penurunan tersebut dirasakan setelah Korea Selatan harus menghadapi puncak kasus Covid-19 pada pertengahan maret, dengan 62.000 jumlah kasus dalam sehari.
Jeong Eun-kyeong, Komisaris Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menilai penurunan tingkat infeksi selama beberapa minggu terakhir telah menunjukkan bahwa wabah Covid-19 di negara tersebut sudah stabil.
Meskipun demikian, Jeong tetap merekomendasikan warga Korea Selatan untuk tetap menggunakan masker ketika berada di luar ruangan jika memiliki gejala seperti batuk dan demam.
Di sisi lain, Juru Bicara Komite Transisi Presiden Yoon Suk Yeol, Hong Kyung-hee menilai bahwa keputusan tersebut terbilang terlalu dini untuk diterapkan.
Komite Transisi sendiri telah merekomendasikan kepada pemerintah untuk terus memantau tren kasus Covid-19 selama satu bulan kedepan, sebelum menetapkan kebijakan untuk melonggarkan mandat penggunaan masker.
Korea Selatan sendiri telah menghapuskan sejumlah peraturan pembatasan yang dibuat untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19, termasuk pembatasan jam malam di restoran dan area bisnis lainnya.
Lantas bagaimana dengan kebijakan penggunaan masker di Indonesia?
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan transisi dari pandemi Covid-19 menuju endemi di Indonesia harus dilakukan secara hati-hati melalui berbagai tahapan.
“Kita yang pertama memang mudik kita perbolehkan karena melihat angka-angka kasus harian sudah sangat rendah dan kasus aktifnya kan sudah di bawah 20.000 memang rendah, tetapi apapun ada masa transisi yang masih kita harus hati-hati,” kata Jokowi dalam keterangan persnya usai meninjau Sirkuit Formula E, di Jakarta, Senin (25/4/2022).
Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin Indonesia seperti negara-negara lain yang langsung melakukan kebijakan melepas masker. Menurutnya, pemerintah akan melihat situasi pada masa transisi selama enam bulan ke depan.
“Saya tidak ingin kayak negara-negara lain langsung buka masker, ndak. Ini masih masa transisi, kira-kira enam bulan kita lihat seperti apa, baru nanti silakan kalau di luar ruangan buka masker, kalau di dalam ruangan masih pakai masker,” jelasnya.
Jokowi menambahkan bahwa ada sejumlah tahapan yang harus dilewati dan pemerintah tidak akan tergesa-gesa dalam memutuskan kebijakan. Menurutnya, pemerintah juga memiliki sejumlah pengalaman saat menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Delta maupun Omicron.