Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengirimkan 3.026 kilogram bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan esensial dan alat kesehatan untuk Pemerintah Sri Lanka.
Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan (Sekjen Kemenkes), Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, pengiriman bantuan ini merupakan respons pemerintah atas krisis yang berdampak pada kelangkaan obat dan alat kesehatan di negara tersebut.
Hal itu disampaikan olehnya saat menyerahkan bantuan yang diterima oleh Duta Besar (Dubes) Sri Lanka untuk Indonesia dan Asean Yasoja Gunasekera, di Bandar Udara Soekarno-Hatta.
“Dengan semangat kemanusiaan dan solidaritas sebagai negara sahabat, Indonesia bermaksud menyerahkan bantuan kesehatan untuk pemerintah dan masyarakat Sri Lanka,” ujarnya, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet (Setkab), Jumat (29/4/2022).
Kunta menjelaskan pengiriman bantuan ini dapat dilakukan atas kerja sama antara pemerintah, sektor usaha, di tanah air, dan pihak lainnya.
Pelaku yang dimaksud di antaranya Kemenkes, Kementerian Luar Negeri, Dubes Sri Lanka untuk Indonesia, WHO Indonesia, dan sembilan perusahaan farmasi yakni PT. Dexa Medica Group, PT Bernofarma, PT Global Onkolab Farma (Kalbe Group), PT CKD Otto, PT. Jayamas, PT. Safelock, PT Ocean Medika, PT. Bara Sehat Jaya dan PT. Triton Manufactures.
Bantuan CSR dari kesembilan perusahaan tersebut bernilai sekitar Rp22,1 miliar terdiri dari 11 item obat dan 8 item alat kesehatan.
“Atas donasi dan kerja sama dari seluruh pihak yang terlibat, bantuan donasi ini bisa diterima hari ini untuk selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Sri Lanka,” ujarnya.
Kunta menjelaskan, bantuan akan dikirimkan dalam dua kloter menggunakan pesawat kargo. Pada kloter pertama ini bantuan yang dikirimkan berkapasitas 1.284 kilogram atau 1,2 ton yang terdiri dari 8 item obat sitostatika dan 6 item alat kesehatan, senilai Rp4,53 miliar.
Kemudian, kloter kedua akan diberangkatkan pada tanggal 8 Mei 2022 dengan total berat 1.834 kilogram atau 1,8 ton yang terdiri dari 2 item obat sitostatika, 1 suplemen untuk pasien kanker, dan 2 item alat kesehatan senilai Rp17,69 miliar.
Kunta menyampaikan, pengiriman bantuan ini juga merupakan wujud hubungan baik dan erat antara Indonesia dan Sri Lanka. Kedua negara telah menjadi mitra strategis sangat lama hingga di tahun 2022 ini memasuki usia 70 tahun.
“Semoga bantuan ini bisa membantu mengurangi beban saudara-saudara kita di Sri Lanka,” pungkas Kunta.
Mewakili Pemerintah Sri Lanka, Yasoja Gunasekera menyampaikan terima kasih atas kepedulian pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta di Indonesia terhadap situasi dan kondisi yang kini sedang dihadapi Sri Lanka.
“Dari hati yang paling dalam, saya mengucapkan terima kasih,” kata Yasoja.
Yasoja menambahkan, bantuan kemanusiaan ini merupakan refleksi dari kuatnya hubungan antara Indonesia dan Sri Lanka, saling mengerti situasi dan kondisi masing-masing negara terutama jika salah satunya sedang mengalami masa-masa sulit