Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin memaknai kekayaan intelektual sebagai basis sektor ekonomi kreatif yang telah menjadi instrumen penting pembangunan di banyak negara.
Bahkan, dia meyakini bahwa performa ekonomi kreatif di Indonesia yang berbasis kekayaan intelektual menunjukkan potensi yang sangat besar dalam menopang ketahanan ekonomi nasional, terutama pascagelombang digitalisasi.
“Pada 2021, kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp1.300 triliun. Sementara sektor ini mampu membuka lapangan kerja bagi sekitar 17 juta orang,” ujarnya di Istana Wakil Presiden, Selasa (26/4/2022).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, secara persentase kontribusi terhadap PDB, Indonesia menduduki peringkat 3 besar dunia, setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-Pop.
Menurutnya, sebagai model ekonomi yang bertumpu pada kekuatan sumber daya manusia, ekonomi kreatif membangun fondasinya di atas kekayaan intelektual.
Namun, dia menyebut bahwa nyaris 90 persen pelaku usaha yang bergerak di sektor ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual ini justru belum memiliki pelindungan kekayaan intelektual.
Baca Juga
"Pelindungan terhadap aset kreatif tersebut yang dapat mendorong pertumbuhannya dengan pesat," katanya.
Tidak hanya itu, Wapres mengatakan, pemahaman akan urgensi perlindungan kekayaan intelektual menjadi salah satu aspek penting pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah agar UMKM makin naik kelas.
“Diharapkan setidaknya 20 persen dari sekitar 64 juta UMKM yang ada di Indonesia dapat dilindungi kekayaan intelektualnya. Dengan makin banyak UMKM pada sektor ekonomi kreatif yang diakui kekayaan intelektualnya, baik personal maupun komunal, diharapkan semakin memperkokoh kebanggaan masyarakat terhadap produk buatan Indonesia,” ujar Ma’ruf.