Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap vaksinasi HPV untuk kanker serviks dapat secepatnya diberikan secara menyuluruh bagi perempuan Indonesia, guna menurunkan angka kematian akibat penyakit tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Menkes Budi pada kegiatan Konferensi Pers: Puncak Peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2022, Jumat (22/4).
“Kematian Ibu di Indonesia akibat kanker itu tinggi dan kanker yang paling tinggi adalah breast dan serviks. Namun untuk breast cancer memang belum ada, tapi kalau yang serviks cancer sudah ada yaitu HPV,” kata Menkes, Jumat (22/4/22).
Berdasarkan data yang dikeluarkan Global Cancer Observatory (Globocan) tahun 2020, jumlah kasus serviks (leher rahim) menempati urutan kedua jumlah kasus baru tertinggi di Indonesia, dengan total 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker.
Sekedar informasi, pemberian vaksin HPV sendiri sudah dilakukan sejak 2016. Budi juga menyampaikan bahwa selama 6 tahun ke belakang, hasil yang diperoleh dari program vaksinasi itu terbilang cukup baik.
“Kita ingin agar vaksin ini bisa dengan secepatnya diluncurkan secara nasional, untuk bisa menurunkan kematian Ibu yang disebabkan oleh serviks cancer,” ujarnya.
Pada tahun 2022, pemberian vaksin HPV akan diperluas ke 8 provinsi, meliputi 4 provinsi di Jawa dan Bali serta 3 provinsi di Sulawesi.
Budi juga menambahkan target awal dari wilayah penyebaran vaksin HPV, ialah wilayah yang memiliki prevalensi kanker terbanyak di 8 provinsi tersebut. Dia juga berharap agar pemberian vaksin HPV dapat dilakukan secara merata di seluruh Indonesia pada 2023.