Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Vaksin Kanker Serviks Gratis Hanya untuk Anak SD, Ini Penjelasan Menkes

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan vaksin kanker serviks atau HPV hanya diberikan secara gratis untuk usia kelas 5-6 sekolah dasar (SD).
Szalma Fatimarahma
Szalma Fatimarahma - Bisnis.com 22 April 2022  |  14:47 WIB
Vaksin Kanker Serviks Gratis Hanya untuk Anak SD, Ini Penjelasan Menkes
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin / Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi sebelumnya telah memutuskan untuk mewajibkan program vaksin HPV atau vaksin untuk mencegah kanker serviks di Indonesia, yang dimulai pada 2022. Kendati demikian, vaksin HPV hanya akan diberikan secara gratis bagi anak-anak usia kelas 5-6 sekolah dasar (SD).

Menkes Budi menyampaikan setidaknya terdapat dua alasan yang melatarbelakangi pengambilan keputusan tersebut. Pertama, secara tegas Budi menyampaikan bahwa vaksin HPV akan berkerja lebih optimal jika diberikan kepada anak yang belum mengalami menstruasi.

“Vaksin HPV harus diberikan sebelum menstruasi, karena kalau sudah menstruasi, dia jadi tidak efektif. Namun, jika diberikan sebelum menstruasi, itu sangatlah efektif untuk bisa mengurangi prevalensi dari kanker serviks. Itu sebabnya kenapa kita kejar pemberiannya ke seluruh anak-anak di range usia kelas 5-6 SD,” ujar Budi pada Konferensi Pers: Puncak Peringatan Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2022, Jumat (22/4/22).

Untuk alasan kedua, Budi mengatakan pengambilan keputusan tersebut ialah untuk mengintervensi masalah kesehatan di hulu guna mendapatkan biaya penanganan yang lebih terjangkau.

“Intervensi kesehatan yang lebih murah dan lebih efektif itu kalau dilakukan di hulu bukan dihilir. Sama seperti Covid-19, kalau kita intervensinya divaksinasi, pakai masker dan jaga jarak, biaya yang kita keluarkan jauh lebih murah daripada kalau intervensinya di Rumah Sakit,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Budi juga berharap perkembangan teknologi mengenai vaksinasi dapat terus berkembang, sehingga Kementerian Kesehatan bisa memperluas cakupan bagi penerima vaksin HPV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kanker menkes Vaksin kanker serviks HPV (human papillomavirus)
Editor : Fitri Sartina Dewi

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top